Heyoo!
Udah update kan ya, jangan bilang kalau aku update nya lama lagi😌
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak, apapun itu aku sangat menghargainya.
Stay safe
Sorry for typo
Enjoy!!
__
Farrel melipat tangannya di depan dada, menatap datar ke arah Dara yang kini tengah bersila di atas kasur dengan bibir yang tak berhenti menggerutu sedari tadi.
Ia memutar bola matanya malas saat Dara lagi-lagi mendelik menatap dirinya. Wanita itu benar-benar!.
Farrel menghela napasnya, mengendikkan bahunya acuh sambil berjalan mengambil segelas air menghiraukan Dara yang masih menggerutu.
"Laki-laki semua sama saja! Di terbangkan ke atas awan lalu di hempaskan ke parit-parit!"
"Laki-laki jahat! Menyebalkan! Tega!" Gerutu Dara. Ia melirik ke arah Farrel yang kini sedang meminum air. Lagi, ia menggerutu melihat sikap tak acuh Farrel terhadap dirinya. Baru semalam laki-laki itu memperlakukannya dengan manis! Dasar lelaki memang cepat berubah!.
"Sampai kapan lu mau komat-kamit kayak gitu?" Ketus Farrel sambil melirik sekilas ke arah Dara.
"Udah kayak dukun aja" lanjutnya.
"Jangan pergi Farrel" lirih Dara. Ia menatap memohon ke arah Farrel yang kini berjalan ke arahnya.
"Gua gak bisa Dar" ucap Farrel sambil berlutut menatap Dara yang masih duduk bersila di atas ranjang.
"Kenapa Farrel bilangnya mendadak, Dara gak ada persiapan Farrel." Keluh Dara membuat Farrel tersenyum kecil.
Farrel mencondongkan tubuhnya ke arah Dara, membuat Dara menahan napasnya. Tangan Farrel menarik baju Dara agar menutupi paha Dara yang terekspos.
"Warna merah jangan sampai lewat" ucap Farrel sambil mengedipkan sebelah matanya menggoda Dara.
"Farrel mesum!" Teriak Dara sambil membungkus tubuhnya dengan selimut. Ia mendelik menatap Farrel dengan tatapan permusuhan.
Farrel tidak menghiraukan ucapan Dara, ia mengangkat Dara yang masih terbungkus oleh selimut itu menuju kamar mandi.
"Farrel turunin!" Pekik Dara.
"Ternyata lu makin berat" ucap Farrel sambil menurunkan Dara di dalam kamar mandi.
Farrel terkekeh saat melihat Dara yang menatapnya tajam. Farrel tersentak pelan saat mengingat satu hal penting
"jangan pernah membahas berat badan dengan wanita jika ingin hidup tenang".
"Bercanda Dar" Farrel mengacak rambut Dara sambil mundur beberapa langkah.
"Mandi sana, gua mau pesan makanan dulu" Farrel dengan segera menutup pintu kamar mandi sebelum mendapat amukan dari Dara.
****
Dara menatap genggaman tangan Farrel, mereka kini tengah menuju rumahnya dengan berjalan kaki seperti biasanya. Dara mendongak menatap Farrel yang menatap lurus ke arah jalanan.
"Gua harus pulang Dar, gua pulang 2 hari lagi"
Ucapan Farrel tadi pagi saat dirinya baru bangun tidur masih melekat di otaknya. Tentu saja Dara merasa sedih, baru saja semua membaik lalu kini Farrel harus pulang kembali. Ia ingin ikut bersama Farrel, namun laki-laki itu melarangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandalan [END]
Teen FictionFollow for more:) Don't forget to leave vote and comment;) Stay safe dear^_^ Farrel Erlangga Putra, mempunyai kehidupan yang pelik dan tak semua orang bisa memahaminya. Banyak luka yang ia tutupi dengan sikap kasarnya, banyak rahasia yang ia tutup s...