41

15.3K 941 83
                                    


Heyooo!!!

What's up?!

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak, apapun itu aku sangat menghargainya.

Stay safe!

Sorry for typo!!

Enjoy!!!

"Dia katanya mau punya adik, Dar".

____Part sebelumnya____

Disinilah Dara sekarang, berjalan sendiri menuju arah rumahnya, setelah kejadian di cafe ia sama sekali tidak berbicara dengan Farrel.
Dara bahkan pulang lebih dulu, dengan alasan ayah menelponnya. Dara benar-benar tak habis pikir dengan hidupnya. Berbohong memang tak pernah membuat hidup mu tenang. 

Dan lihat sekarang, di depan rumahnya ada mobil Fadel yang terparkir di sana. Mengapa adik kakak ini membuat hidupnya tak tenang?. Dara ingin sekali menghindari dua orang itu untuk beberapa saat. Dengan sangat malas Dara melangkahkan kakinya ke dalam rumah.

"Dara" panggil Fadel sambil berdiri saat melihat kedatangan Dara.

Dara melirik sekilas ke arah bundanya yang menggoda dirinya, lalu beralih menatap Fadel yang mendekatinya.

"Tuh Dara nya udah pulang, bunda tinggal dulu ya" ucap Derina dengan sedikit menggoda Dara.

"Dia udah lama nunggu kamu disini tau" bisik Derina sebelum meninggalkan mereka berdua.

Dara menatap canggung ke arah Fadel, ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Benar-benar awkward.

"Kakak udah lama?" Tanya Dara sebisa mungkin untuk terlihat biasa saja.

Fadel menganggukkan kepalanya, membuat Dara sedikit bingung dengan tingkah aneh Fadel. Tak biasanya Fadel se-diam ini, Fadel biasanya akan aktif bertanya atau mengajaknya untuk bicara.

"Ada yang mau kamu kasih tau ke aku?" Tanya Fadel membuat degup jantung Dara berpacu lebih cepat.

Tatapan Fadel yang seakan mengintimidasi membuat Dara sedikit takut. Jangan bilang kalau Fadel sudah tau semuanya, Dara belum siap untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Ma-maksud kakak apa?" Tanya Dara.

"Kamu gak mau cerita sama aku Dar?" Tanya Fadel lagi membuat Dara tegang.

"Kakak udah tau?" Tanya Dara ragu-ragu. Ia meremas bajunya kuat-kuat saat tatapan Fadel makin dalam.

"Aku udah tau semuanya" ucap Fadel membuat Dara terkejut bukan main. Dara menggigit bibir bawahnya kuat-kuat merasa malu pada dirinya sendiri.

"Kenapa gak bilang dari awal?" Tanya Fadel lagi.

Dara menundukkan kepalanya, memejamkan matanya kuat-kuat merasa malu karena telah membohongi Fadel.

"Kalau tau gitu aku gak akan-"

"Maaf kak, Dara minta maaf. Maafin Dara" ucap Dara memotong ucapan Fadel.

Dara terisak pelan, tangannya bergetar. Ia merasa bersalah karena tak jujur dari awal.

"Kamu kenapa nangis hem?"

"Ini bukan salah kamu, aku gak tau kalau kamu sensitif kalau bahas saudara. Aku minta maaf atas  ucapan aku yang kemarin"

"Bunda kamu udah cerita ke aku tadi kalau kamu ngerasa kesepian karena jadi anak tunggal, bunda juga udah cerita kalau kamu mau punya adik. Aku bener-bener gak tau kalau ucapan aku yang kemarin bikin kamu sedih"

Berandalan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang