Heyoo!!
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak, apapun itu aku sangat menghargainya.
-17-
Dara terbangun dari tidurnya, memperhatikan tempat di sampingnya yang sudah kosong. Kejadian semalam tiba-tiba terlintas di pikirannya membuat pipinya bersemu merah.
"Ih malu" ucap Dara sambil menutupi wajahnya yang sudah memerah tomat.
Dara menghela napasnya, melirik hp yang ada di meja samping ranjangnya. Dara membulatkan matanya saat ia melihat jam yang sudah menunjukan pukul 8 lebih. Dengan gerak cepat ia bangkit dari posisinya lalu pergi ke kamar mandi.
Setelah ia beres dengan ritualnya di kamar mandi, ia bergegas hendak memakai seragamnya. Dara membuka lemari dan mencoba mencari seragam yang hendak ia gunakan sekarang.
Dara tersentak saat melihat baju laki-laki yang berada di dalam lemari. Hatinya bergetar saat mengingat statusnya sekarang. Senyum getir nampak di wajahnya, ia melupakan jika takdirnya sudah berubah sekarang. Sedikit demi sedikit Dara memundurkan kakinya menjauhi lemari lalu terduduk di ranjang."Gak usah melow gitu, biasa aja kali" ucap seseorang membuat Dara tersentak kaget.
Dara mendongakan kepalanya menatap orang yang baru saja mengagetkannya.
Bisa Dara lihat Farrel yang datang dengan celana pendek olahraganya dan juga baju kaos putih yang sudah nampak basah."Farrel tadi kema-"
"Gak usah banyak omong, mending sekarang lu siap-siap" ucap Farrel memotong ucapan Dara.
"Kita mau kemana?" Tanya Dara sambil menatap Farrel yang berlalu ke kamar mandi.
"Jual lu" ucap Farrel lalu masuk ke dalam kamar mandi membuat Dara membulatkan matanya.
"Hah? Kok Dara mau di jual?" Pekik Dara sambil menggedor pintu kamar mandi dengan kesal.
"Farrel! Kenapa Dara mau di jual? Farrel!" Ucap Dara kesal saat tak mendapat sahutan dari orang di dalam sana.
"Dara gak mau Farrel, Dara gak mau!" Teriak Dara sambil memandang pintu kamar mandi dengan kesal.
"Berisik!" Ucap Farrel dari dalam kamar mandi membuat Dara mendengus kesal.
Dara menghentakan kakinya kesal lalu duduk di ranjang, menatap pintu kamar mandi dengan bibir yang mengerucut.
"Lu ngapain masih kayak gitu, gua kan suruh lu buat siap-siap" ucap Farrel dengan nada kesal membuat Dara sedikit takut.
"Dara gak mau, Dara gak mau di jual" balas Dara dengan polosnya lalu menyembunyikan tubuhnya kedalam selimut membuat Farrel menggertakan giginya gemas.
"Heh! Siapa yang bakal jual lu, gak ada orang yang mau beli cewek modelan kayak lu" desis Farrel membuat Dara membuka sedikit selimutnya dan menatap suaminya dengan tatapan binar.
"Farrel beneran gak akan jual Dara kan?" Dara memastikan sekali lagi, membuat laki-laki yang sedang memakai bajunya itu menghela napasnya pelan.
Dara mengapa menjadi bodoh seperti itu?.
"Engga, mending sekarang lu siap-siap. Kita belanja kebutuhan buat apartemen sekarang" Farrel melirik Dara malas. Sedangkan wanita itu menatap Farrel dengan mata yang berbinar.
"Ayoo" pekik Dara senang lalu mengambil bajunya dari lemari dan masuk ke dalam kamar mandi.
Farrel mengernyitkan keningnya heran melihat tingkah Dara yang mulai berani dan juga sedikit aneh? Ah apa mungkin karena pengaruh bayinya? Huh, Farrel tak ingin anaknya seperti itu. Anak nya harus kuat dan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandalan [END]
Teen FictionFollow for more:) Don't forget to leave vote and comment;) Stay safe dear^_^ Farrel Erlangga Putra, mempunyai kehidupan yang pelik dan tak semua orang bisa memahaminya. Banyak luka yang ia tutupi dengan sikap kasarnya, banyak rahasia yang ia tutup s...