📩cha♡
|woo, bisa ketemu?
15.30wooyoung mengetikkan sesuatu di kolom pesan untuk menjawab pesan tersebut.
“yun, duluan.”
seorang teman di sampingnya menoleh ketika wooyoung mulai membereskan buku-bukunya, kemudian lekas menyampirkan ransel di pundaknya.
“mau kemana?” tanya yunho, teman wooyoung.
wooyoung tak langsung menjawab, ia menunjukkan layar ponsel miliknya yang menampilkan sebuah chatroom.
melihatnya, yunho menyernyit tak suka.
“udahan aja, sih.”
wooyoung terkekeh, “mungkin gak bakal lama lagi? gue duluan ya, yunho, bye.”
si surai ungu itu lekas melangkah keluar dari kelasnya. sambil bersenandung kecil, ia berjalan menyusuri koridor gedung fakultasnya dengan santai.
tujuan saat ini adalah halaman belakang gedung fakultas, kekasihnya mengajak ia bertemu.
kekasih?
wooyoung ingin menertawai diri mendengar nama kekasih.
“kira-kira gue bakal diputusin pake cara apa, ya?” gumamnya pelan.
helaan napas keluar dari mulutnya. mau dengan cara apapun, wooyoung harus siap menerimanya.
kepala wooyoung menoleh ke samping, ketika seseorang dengan topi yang menutupi sebagian wajahnya berjalan dari arah berlawanan melewati wooyoung.
si surai ungu itu menoleh ke belakang, memperhatikan punggung yang rasanya familiar baginya.
“kaya kenal.”
tak berselang lama memperhatikan, wooyoung mengedikkan bahunya kemudian kembali melangkahkan kaki ke area belakang.
entah kenapa perasaan wooyoung tiba-tiba saja merasa tak enak kala tungkai kakinya semakin dekat ke area belakang.
dan, ini memang benar-benar tak menyenangkan hati wooyoung ketika kedua tungkainya menapak di atas tanah tempat tujuan.
bodoh, seharusnya wooyoung tak ke sini saja, persetan dengan hubungannya yang terus digantung tanpa kepastian dari pada melihat pemandangan menyakitkan mata ini.
rasanya sakit, melihat wanitanya berpadu bibir dengan seorang lelaki tepat di hadapannya saat ini. lebih sakit lagi, ketika mengetahui siapa lelaki yang merengkuh wanitanya itu dengan erat.
temannya.
wooyoung tersenyum kecut, memundurkan langkahnya untuk bersiap pergi dari sana tanpa ingin diketahui keberadaannya.
bruk!
sayangnya, ketika berbalik, kaki kanan wooyoung tak sengaja menabrak tong sampah hingga terjatuh dan isinya berhamburan keluar.
debuman jatuhnya tong sampah itu menarik perhatian dua orang di hadapannya untuk menoleh.
wooyoung muak melihat bagaimana wajah itu terlihat terkejut saat menyadari kedatangannya.
“sorry, lanjut aja. gak gue ganggu.”
setelahnya, wooyoung beranjak pergi.
“wooyoung, tunggu!”
si surai ungu menggerutu dalam hati ketika wanita itu beranjak mengejarnya, terpaksa wooyoung mempercepat langkahnya menjauh dari sana.
demi tuhan, wooyoung tak ingin melihat wajah cantik itu, dia sudah bukan lagi miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
gonbae, woosan.✔
Fanfiction🔞건배하자 𝐥𝐢𝐤𝐞 𝐚 𝐭𝐡𝐮𝐧𝐝𝐞𝐫. ―dom san! sub wooyoung! ―harsh word! ―written in lowercase.