18

29.2K 2.9K 600
                                    

“hai, beb.”

san menyernyit geli mendengar seruan mingi pada yunho yang baru saja masuk ke dalam studio latihan band mereka.

“sendiri, yun?” tanya san.

“mau nanyain wooyoung?”

cengiran lebar terpantri di wajahnya ketika yunho bertanya balik pada san.

“anaknya lagi ke rudos, sama yeonjun.”

raut wajah san berganti menjadi bingung ketika mendapat balasan dari sahabat wooyoung itu.

“yeonjun siapa?”

“ketua kelas gue.”

setelahnya, san tak bertanya lagi, ia hanya ber-oh sambil mengangguk dan kembali memainkan ponselnya.

melihat san, terpikirkan sebuah ide jenaka yang tiba-tiba muncul dalam kepala yunho hingga kemudian lelaki itu tersenyum miring tanpa san sadari.

“mingi.”

sang kekasih yang dipanggil menoleh, setelahnya yunho membisikkan sesuatu pada mingi. tak lama, sebelum mingi ikut mengulas senyum jenakanya.

“oh iya, san.”

yang dipanggil mengangkat kepalanya, menoleh ke arah yunho yang duduk di samping mingi.

“ngomong-ngomong soal yeonjun..”

san menyernyit, “iya, dia kenapa?”

“wooyoung pernah naksir dia.”

yunho tersenyum miring ketika melihat perubahan pada air wajah san.

“hati-hati, san. yeonjun itu idamannya anak an. gak heran wooyoung pernah naksir.”

“oh, si rambut biru itu bukan, sih, yang?”

yunho mengangguk, menanggapi pertanyaan mingi.

“pantes, gue pernah beberapa kali liat wooyoung sama dia bareng,” timpal mingi.

“cakep gak?”

jongho yang sedari tadi sibuk bermain worm zone bersama yeosang bertanya.

“lo pikir kenapa dia bisa jadi idaman kalo gak cakep?”

si termuda itu mengangguk-anggukkan kepalanya setelah yunho menjawab.

“gue harap kak woo oleng aja, kasian kalo jadinya malah sama bang san.”

sebenarnya, jongho hanya bercanda, tapi terdengar seperti sedang mengompori.

lihat bagaimana wajah san sekarang, benar-benar keruh. sudah dipastikan moodnya turun saat ini.

“udah, kalian gak liat muka san itu.”

seonghwa yang sedari tadi mendengarkan segera mengintrupsi pembicaraan mereka ketika menyadari air muka san mulai terlihat tak enak.

“kenapa muka gue, kak?” tanya san.

“suram banget, cemburu?”

san mendecih pelan, “gak, tuh.”

yunho dan mingi terkikik pelan melihat san yang sedang berusaha memasang raut sebiasa mungkin.

padahal, keduanya tahu bagaimana sifat san. anak itu pasti sedang menahan rasa kesal saat ini.

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

“makasih ya, woo.”

wooyoung tersenyum, “sama-sama, yeonjun.”

si surai biru itu menggaruk kepalanya, “maaf juga ngerepotin lo, gue gak tau bakal selama ini.”

gonbae, woosan.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang