wooyoung mengetuk-ngetukkan jarinya pada tempat duduk berbahan semen yang ia duduki sementara kepalanya menengadah ke atas, menatap langit malam karena hadirnya bulan yang indah.
angin malam menerpa wajah wooyoung dan menggoyangkan helaian rambutnya yang semakin memanjang.
si manis jung itu tak tahu sekarang pukul berapa tapi sepertinya sudah cukup malam dan ia masih menikmati suasana tenang di atas bangunan paling tinggi di apartemennya itu.
rooftop.
entah angin apa yang membawa wooyoung untuk pergi ke tempat yang sudah jarang ia datangi ini.
dulu, wooyoung sering ke sini, berniat menenangkan diri dari lelahnya hari-hari sebagai manusia yang malas hidup karena kebahagiaan enggan menghampirinya. setelah mendapat kebahagiaannya, wooyoung jarang mendatangi rooftop lagi untuk menangis dan berteriak demi melepaskan emosinya.
hari ini, wooyoung kemari dengan perasaan yang sama seperti apa yang biasanya membawa ia kemari.
hati wooyoung tak tenang, pikirannya berkecamuk dengan hal yang terjadi hari ini. hanya satu hal namun membuat wooyoung merasa sangat sedih dan sakit.
san berbohong.
jelas yang wooyoung lihat di toko perhiasan mall itu san bersama yena. mereka terlihat ceria, bahagia, dengan tawa dan canda yang mereka lakukan di sana. jika seonghwa tak menariknya untuk pergi dari sana, mungkin wooyoung akan menangis saat itu juga tak memikirkan dia akan mempermalukan diri di depan pengunjung mall.
kenapa san berbohong?
ini kali pertama wooyoung merasa terbohongi oleh san dan tidak dapat dipungkiri hatinya begitu sakit.
“wooyoung.”
si manis jung menutup matanya. beberapa menit yang lalu san menanyakan keberadaannya, dan wooyoung dengan jujur menjawab jika ia sedang berada di rooftop.
wooyoung tidak pernah berbohong pada san.
“ngapain di sini? angin malam gak baik.”
san beringsut mendudukkan dirinya di samping wooyoung, merangkul bahu kekasihnya untuk ia tarik agar lebih rapat dengannya.
“gimana hari ini?” tanya wooyoung.
“gak gimana-gimana, biasa aja kaya hari biasa, bosenin karena tugas di semester 5 makin banyak.”
meski bingung dengan pertanyaan wooyoung yang sebenarnya terdengar begitu normal, san tetap menjawab pertanyaan kekasihnya.
“oh, bosenin?”
san mengangguk sambil bergumam mengiyakan.
“bukannya hari ini menyenangkan buat kamu?”
si sulung choi mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut si manis jung kesayangannya.
“apanya yang menyenangkan dari kerja kelompok bareng yohan yang berisik?”
wooyoung yang sedari tadi tak memberikan atensi matanya pada san sedikitpun akhirnya menoleh, mengulas senyum.
bukan senyum seperti biasa yang sering ia tunjukkan untuk san, entah kenapa san merasa senyum itu terlihat tak tulus di matanya.
“oh, iya. kamu bilangnya hari ini kerja kelompok, ya?”
san mengangguk, “iya, sayang.”
wooyoung kembali membuang pandangannya, mengalihkan atensi pada langit cerah karena sinar bulan di atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
gonbae, woosan.✔
Fanfiction🔞건배하자 𝐥𝐢𝐤𝐞 𝐚 𝐭𝐡𝐮𝐧𝐝𝐞𝐫. ―dom san! sub wooyoung! ―harsh word! ―written in lowercase.