48

17.1K 2.2K 501
                                    

“liburan, yuk!”

berawal dari ajakan mingi yang dengan semangatnya berseru riang, kedelapan lelaki muda itu kini menginjakkan kaki di depan sebuah villa mewah setelah menghabiskan waktu beberapa jam untuk sampai di sini.

villa yang mereka singgahi sebagai tempat berlibur ini adalah villa milik keluarga hongjoong, si lelaki yang tak lama lagi akan melaksanakan wisudanya lebih dulu dari seonghwa itu menawarkan villa atas nama ayahnya untuk dipakai berlibur.

lokasi yang mereka singgahi untuk berlibur ini masih terletak di daerah ujung ibu kota dengan hiruk pikuk menyegarkan minim polusi udara yang sering kali menyesakkan untuk dilihat.

di samping villa ada sebuah lahan luas yang dapat digunakan untuk berbagai hal seperti pesta kecil-kecilan dan memang rencananya seonghwa ingin mengadakan pesta barbeque di sana malam ini.

“kamarnya ada empat, pas kan satu kamar berdua?”

semuanya mengangguki seruan hongjoong.

“ada dua kamar di masing-masing lantai. kayaknya gue gak usah bagi roomate, ya? pilih aja kamar yang kalian mau.”

“boleh liat kamar di atas gak, bang?” tanya jongho.

“boleh, dong. mau di atas?”

jongho mengangguk penuh antusias, “di atas aja yuk kak yeo?”

yeosang tersenyum, mengangguk sambil mengusak surai hitam jongho dengan gemas.

“kak hwa...”

seonghwa menoleh ke samping kanannya ketika dirasa ujung kemejanya ditarik-tarik dengan pelan.

“kak hwa kamarnya bareng aku aja.”

itu wooyoung, mengajaknya dengan raut memelas yang menggemaskan di mata seonghwa.

baru saja seonghwa hendak membalas ajakan wooyoung, sebuah tangan menarik pinggangnya dengan posesif.

“seonghwa sama gue, woo. sana sama san aja.”

hongjoong, sang pelaku menatap wooyoung dengan senyum jenaka sementara si manis jung mendengus kecil mendengarnya.

san dan wooyoung, mereka berdua belum berbaikan jika kalian ingin tahu.

sebenarnya, san sudah sering kali mencoba mendekati wooyoung dan mengajak wooyoung bicara, tapi kekasihnya selalu saja menghindar, tak ingin melihat wajah san dan cenderung sering membuang muka.

san jadi bingung bagaimana cara meminta maaf atas kejadian lima hari yang lalu sedangkan wooyoung didekati saja refleks menghindar.

“yunho, lo mau gak tidur sama gue?”

“gak boleh!”

mingi langsung memeluk tubuh yunho, menatap wajah wooyoung dengan raut tak terima.

“udah, kamu sama san aja, ya?” seonghwa berucap sambil mengusap lembut kepala wooyoung.

sekali lagi, si manis jung itu mendengus sebal. diraihnya ransel besar miliknya yang tergeletak di lantai, lantas mulai memberanjakkan dirinya dari sofa empuk ruang tengan villa mewah itu.

“gue mau di atas,” seru wooyoung.

“mau dibawain tasnya―”

“gak usah!”

setelah menyela dengan ketus tawaran san yang sedari tadi hanya diam memperhatikannya, wooyoung melesat pergi menuju tangga yang menjadi akses jalan menuju lantai atas.

san hanya menghela napas lelah, lagi-lagi dia diabaikan.

dengan lemah, si sulung choi itu mulai beranjak, menyusul wooyoung yang sudah lebih dulu melesat ke lantai atas.

gonbae, woosan.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang