20

22.9K 2.7K 302
                                    

ucapan san tentang teman-temannya yang akan bermain dan menginap di apartemennya ternyata benar. kini tempat tinggalnya itu sudah sangat ramai dengan delapan orang lelaki yang memenuhi ruang tv.

delapan?

ya, seonghwa membawa hongjoong, kekasihnya.

tidak usah bertanya bagaimana raut wajah terkejut dari mingi, yeosang, jongho, dan yunho yang memang pada dasarnya tak mengetahui hubungan seonghwa dan sosok bartender di bar yang bahkan sudah sangat mingi dan yunho hafal wajah itu.

mereka berempat juga memiliki pemikiran yang sama dengan san ketika mendapati seonghwa membawa kekasihnya untuk pertama kali.

bagaimana orang seperti seonghwa memiliki kekasih?

“bisa gak sih lo berempat gak usah liatin gue kaya gitu?”

seonghwa menatap keempat adik tingkatnya itu dengan tajam, sedikit risih ketika ia dan hongjoong terus diperhatikan seaneh itu.

“liatin aja terus, nanti pizza nya gue abisin,” seru wooyoung, sambil mengunyah slice pizzanya yang ketiga.

hongjoong membawa lima box pizza dan banyak bir kaleng dengan kadar alkohol yang rendah hari ini. selain habis gajian, katanya ia membelikan semua itu sebagai tanda perkenalan pada adik-adik tingkat seonghwa.

“woo, laper?” tanya hongjoong.

wooyoung mengangguk antusias, “yang punya apart gak ngasih makan,” serunya dengan sedikit nada menyindir.

yeosang menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mulai mengunyah pizza pemberian hongjoong.

“bener-bener lo san, anak orang gak dikasih makan,” kata yeosang.

“tuh, gue bilang juga mending kak woo oleng aja sama si yeonjun itu. gak bakal bener kalo jadinya sama bang san,” seru jongho, mengundang san untuk melempar bantal hingga mengenai kepala si bungsu choi.

“woi, sakit jingan!”

seonghwa menghela napas lantas mengusap-usap kepala jongho sambil menatap ke arah san.

“san, gak boleh gitu sama adek lo,” nasehat yang paling tua pada si sulung choi.

san mendengus sebal, “minta ditempeleng sih kak anaknya,” cibirnya.

“lo juga minta banget dikatain sih, bang-sat,” balas jongho pada sang kakak.

“itulah kenapa orang tua lo berdua gak setuju banget kalian tinggal bareng.”

apa yang diucapkan mingi benar. san dan jongho adalah saudara kandung, keduanya ditinggal orang tua ke luar negeri karena pekerjaan sang papa yang mengharuskannya untuk meninggalkan dua anak nakalnya.

papa dan mama dua choi itu benar-benar melarang keras mereka tinggal bersama karena tak tahu siapa yang akan melerai jika keduanya bertengkar. hanya orang tua yang bisa melerai.

memang sesekali setiap bertemu dan latihan sering ada adu mulut di antara keduanya. beruntung masih ada seonghwa yang bisa mengatasi.

“woo, emang dingin, ya?” tanya yunho, yang akhirnya membuka suara dan mendapatkan satu topik tentang cara berpakaian wooyoung saat ini.

“engga, yun. jangan tanya gue, makan aja.”

wooyoung malas mengungkapkan hal yang sebenarnya terjadi tentang kenapa ia berpakaian setertutup ini.

tidak mungkin dia jujur tentang san yang menyerangnya sepulang kuliah tadi, kan?

ia dan san pasti akan diolok dan digoda habis-habisan. itu sangat menyebalkan.

gonbae, woosan.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang