59

13.5K 1.9K 282
                                    

tidak terasa hari-hari berjalan dengan baik, hubungan san dan wooyoung sudah mendekati satu tahun lamanya.

selama itu, san dan wooyoung menjalaninya dengan santai, tidak terlalu serius, tidak juga terlalu abai pada masing-masing. semakin hari, sifat budak cinta itu melekat pada diri keduanya, termasuk san yang memang sudah memiliki sifat itu sedari dulu.

wooyoung juga sama, walau kadang dia masih sering menggalaki san, ada kalanya si manis jung itu tiba-tiba menjadi seorang budak cinta choi san yang sungguh membuat yunho terheran-heran saat melihatnya.

sesekali, pertengkaran kecil terjadi, tidak terlalu rumit dan mereka dapat mengatasinya dengan salah satu yang mengalah. semakin lama, mereka semakin menjadi dewasa dalam berhubungan, tidak seperti awal ketika banyak sekali hal-hal buruk yang sulit mereka lewati karena ego buruk masing-masing.

“aku gak bisa jemput sore ini, maaf, ya.”

wooyoung mengangguk, “kerja kelompok?” tanyanya.

“hm, di asrama yohan, nanti malem jangan dulu tidur, aku pulang sebelum jam 9.”

lagi, wooyoung hanya mengangguk dan bergumam kecil ketika san kembali mengeluarkan sauranya.

“kalo gitu, aku berangkat dulu. kamu jangan lupa makan, ya, sayang.”

“iya, kamu juga.”

setelahnya panggilan diputuskan oleh san yang ada di seberang sana.

wooyoung menatap layar ponselnya, menaruh benda canggih itu di atas meja kemudian menghela napas dengan bahu turun melemas.

hubungannya dan san memang berjalan semestinya, alurnya baik-baik saja sebelum minggu ini datang.

entahlah, wooyoung merasa akhir-akhir ini san berubah.

memang, tak sekali dua kali san tidak menjemputnya, wooyoung tak pernah masalah dengan hal itu karena pada dasarnya mereka berbeda prodi, berbeda jadwal, bahkan memiliki kesibukan masing-masing yang mengejar.

tapi, ini sudah terlalu sering.

akhir-akhir ini, di minggu ini, san menjadi lebih sering mengabaikannya. bukan mengabaikan seperti tak membalas pesan dan telepon, san masih melakukan itu. hanya saja, sekarang lebih lambat, dan san seperti―ini hanya opini wooyoung―malas padanya.

san terlalu singkat membalas pesan, bahkan jika menghubunginya wooyoung harus merasakan panggilan tidak diangkat beberapa kali sebelum panggilan kesekian san baru mengangkatnya.

memang, sih, akhir-akhir ini prodi hubungan internasional terlihat sangat sibuk, wooyoung tak mengerti mereka sibuk karena apa tapi mendengar cerita yunho jika akhir-akhir ini mingi sering berteriak seperti orang gila karena kesibukannya, wooyoung yakin pasti ada tugas yang membuat frustasi diri kala semester semakin tinggi.

tapi, yang menjadi pembeda antara hubungannya bersama san dan yunho bersama mingi adalah yunho dan mingi masih dapat saling berkomunikasi, semuanya terjadi sangat lancar bahkan rasanya jika wooyoung lihat-lihat hubungan mingi dan yunho selalu baik. tidak ada perubahan apapun dari mingi bahkan sejak awal kesibukannya dimulai.

lagi-lagi wooyoung menghela napasnya.

san dan mingi berbeda.

iya, wooyoung selalu berpikir positif jika san dan mingi itu berbeda. mungkin mingi memang terlihat hampir gila dengan kesibukannya tapi masih tetap normal sikapnya pada yunho.

kalau san, kekasihnya itu orang moody-an, mungkin efeknya sampai ke wooyoung jadi si choi itu terkesan sedikit cuek padanya.

ya, wooyoung tak mempermasalahkan banyak hal. ia hanya merindukan san yang dulu.

gonbae, woosan.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang