"Asih, Mbok Tami nyari tuh." Leon keluar ketika Gladis dan Asih baru saja selesai makan.
"Bantuin gue bikin jus, Sih." Gladis ikut berdiri menyusul Asih.
"Biar aku aja Dis yang buat-"
"Ajarin ... gue bikin jus." tekankan Gladis dengan tatapan mengancam.
"Yaudah ayo." ajak Asih.
"Dis, Asih kan dicari ibu nya, biarin lah istirahat, udah malem ini." ucap Leon mengekor masuk.
"Gapapa, Dok." jawab Asih yang segera mendapat tatapan mengancam juga dari Leon.
OK, dikubu siapakah diri ini berada?
Asih melihat kakak-beradik itu secara bergantian.
"Asih buruan ah, ini gimana?" ucap Gladis mengeluarkan beberapa buah dari lemari es.
"Kamu mau jus apa?" tanya Asih mendekat ke meja bar tempat Gladis menumpahkan berbagai buah.
"Ini." tunjuk Gladis.
"Sini, aku ajarin."
Leon tersenyum melihat bagaimana tingkah adiknya yang benar-benar mencari perhatian.
Ia memutuskan untuk duduk menonton di kursi meja bar.
"Setelah ini tinggal kamu tuang ke gelas." ucap Asih.
"Berapa lama lagi?" tanya Gladis yang terlihat tertarik melihat juicer blender yang menggiling buah.
"3 menit, Dis."
Leon sekali lagi tersenyum, "Asih." bisik Leon.
Ketika yang dipanggil menoleh, ia segera memberi isyarat untuk menyuruhnya pergi, Asih segera mengerti dan pergi diam-diam.
"Sih, ini udah kan?" Gladis menekan tombol off.
"Nih." sekarang giliran Leon memberikan gelas pada Gladis.
Namun gadis itu hanya meliriknya dan bergerak mengambil gelas lain, memancing senyum Leon untuk kembali mengembang.
"Capek tau gak Dis, jadi abang." ucap Leon.
"Tidurlah, ngapain di sini." tukas Gladis.
"Udahan nih ngambeknya?" Leon menyelipkan anak rambut Gladis ke belakang telingnya.
"Udah minum cepet, tidurnya jangan malem-malem." ucap Leon pada Gladis yang sekarang duduk manis menikmati jusnya.
⭐⭐⭐
Pagi-pagi sekali Leon sudah membuka pintu kamar lamanya yang sekarang ditempati oleh Gladis.
Ia meletakkan bawaannya di kasur, sambil membuka semua tirai yang membungkus jendela.
"Gladis, bangun." ucapnya selagi membuka tirai.
"Euhm...." Gladis masih bergelung tengkurap di dalam selimut putih tebalnya.
"Eh, tidur tingkurap gak baik, ayo buruan bangun." Leon menarik selimut yang dipertahankan kuat-kuat oleh Gladis.
"Masih gelap." ucap Gladis duduk dengan masih memejamkan matanya.
"Kalo mau sekolah ya bangunnya emang harus pagi," ucap Leon merapikan selimut.
"Surprise...." lanjutnya mengangkat sepasang seragam yang sudah rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat Siang dari Pluto [END] ✅
Teen FictionComplete dalam 24 hari ^.^ "Gue capek jadi anak baik." ucap Gladis duduk di motor yang terparkir di arena balap. "Lo anak cewek, abang lo bakal marah liat lo disini." Venus, sang empunya motor berkacak pinggang menatap Gladis. "Emang kenapa...