[SSDP]. Keracunan

305 13 0
                                    

           "Aduh, maaf Dis, aku buatin yang baru ya." Asih memungut pecahan gelas di lantai.

"Gue bantuin, mbak." Bian bergegas mengumpulkan pecahan gelas.

"Gak usah, gapapa mas biar say-"

"Dia cewek Sih, please jangan panggil mas." sahut Gladis.

"Huh?" Asih melongo melihat wajah Bian lekat-lekat.

"Iya gue Bianca, panggil aja Bian." 

Jika didengar lebih jelas lagi, suaranya memang tidak berat seperti kebanyakan laki-laki.

"Kemaren dia habis cat rambut, tapi ketauan bokapnya yang petinju, jadi rambut Bian di potong kaya anak cowok gitu." jelaskan Gladis.

"Nih, rambut dia sebelumnya." Gladis mendekat dan menunjukkan rambut gondrong Bian, "Dia cuma cewek tomboy biasa."

"Oh maaf Mbak Bian, saya kira cowoknya Gladis." ucap Asih berdiri dari kegiatannya.

"Santai aja, panggil Bian aja, gak usah pake mbak." jawab Bian.

"Yaudah aku bikin minum dulu ya." pamit Asih.

"Buru panjangin rambut lo lagi, Bi, biar gak ada yang salah sangka lagi." kekeh Gladis kembali ke sofa.

"Terus lo udah baikan?" tanya Bian, dijawab anggukan oleh Gladis.

"Kalo aja gue semalem nganter lo dulu, lo pasti gak bakal nyasar ke club itu."

"Udah, bukan salah lo, guenya yang mau, gue capek banget Bi."

⭐⭐⭐


         "Besok lo sibuk gak?" tanya Bian.

Gladis menggeleng.

"Nyokap gue besok ulang tahun, Bang Daniel ngerencanain bikin surprise, rencananya mau barbeque-an, kalo lo mau, besok gue jemput." tawar Bian.

"OK, besok jemput gue di sekolah."

Vrooomm

"Siapa?" bisik Bian.

"Pengungsi." jawab Gladis cepat, bersusulan dengan Karel yang memasuki ruang tamu.

Tatapannya segera terfokus pada Bian.

"Bian."

Gladis yang sedang menunduk segera mengangkat dagunya.

Karel juga mengerutkan keningnya sambil menoleh.

Di belakang Karel ternyata ada Venus, Rio, Dito, dan Brillova.

"Kalian pada ngapain di sini?" tanya Gladis.

"Itu cowok yang waktu itu kan?" bisik Brillova.

"Dia bu-"

"Nus, mending ajak temen-temen lo duduk deh." ucap Gladis sambil sedikit melotot.

"Bi, lo buru-buru kan? Balik aja deh ya, lagi ada temen sekolah gue." ucap Gladis membuat Bian segera bangkit.

"Udah mau ke mana? Duduk aja dulu." itu suara yang membuat Gladis mengusir Bian cepat-cepat.

"Adiknya minta jemput, Bang, udah gapapa balik aja, Bi." Gladis mengantar Bian ke pintu, melewati Leon yang berada di barisan belakang teman-temannya.

"Kaya gitu emang abangsat gue." bisik  Gladis pada Bian.

"Besok gue telfon, dah." ucap Gladis melambai dari beranda, ia melirik sedikit dan menemukan Leon yang masih berdiri di ambang pintu.

Begitu Bian pergi, Gladis segera berbalik badan, "Ayo duduk temen-temen kuh." Gladis menggiring Karel dan yang lain.

Belum kelar mabok kayanya nih anak.

Batin Karel yang berjalan di paling depan.

"Mbak Asih buatin minum ya, Gladis ke kamar mandi bentar."

Saat Gladis hendak berlari ke kamarnya, Leon menahan tangannya.

"Duduk dulu, temen-temen lo bela-belain dateng." ucapnya.

⭐⭐⭐


          "Gue denger lo sakit, udah baikan belum?" tanya Venus.

"Perasaan semalem lo sehat-sehat aja-"

"Kalian ketemu semalem?" tanya Rio

"Euhh, gak sengaja papasan di jalan." sahut Gladis kemudian melirik Karel yang duduk bersandar di punggung sofa.

"Gladis keracunan makanan di warung kaki lima, dia pusing, mual dari pagi." jawab Leon.

"Ya ampun Dis, hati-hati dong, lo kan baru masuk sekolah, jangan kebanyakan absent ya." sahut Dito sang wakil ketua kelas.

"Masih pusing gak Dis?" tanya Brillova.

Gladis hanya menggeleng malas.

"Dis, Brillova bawain lo sesuatu." kemudian Venus mengisyaratkan Brillova untuk memberikan makanan buatannya.

"Gue yang masak sendiri, lo makan ya Dis, semoga cepet sembuh dan balik lagi sek-"

"Gue kenyang, nnah, Sih, bawa ke dapur nih sekalian, kalo lo mau, makan aja." ucap Gladis saat Asih selesai meletakkan minuman.

"Dis!" tegur Leon.

Gladis hanya mencebik sambil mengangkat satu alisnya, "Udah jadi punya gue kan? Bawa Sih." suruh Gladis.

"Udah kan? Kelar? Gue pengen ke kamar mandi sekarang." Gladis kemudian berjalan dengan cepat ke kamarnya.

"Sorry ya Bri, Gladis kayanya masih pusing." ucap Leon yang merasa bersalah pada Brillova.

⭐⭐⭐

Gut nait, agu bekh egein🤭





7:25 PM
12/02/2020

Selamat Siang dari Pluto [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang