[SSDP]. Jenguk

377 27 0
                                    

"Gladis, kenalin gue Brillova." gadis itu menyodorkan tangannya.

"Rumah gue di depan sit-"

"Gue tau." jawab Gladis enggan berjabat tangan.

"Gladis, kenalin gue Venus, tuh rumah gu-"

"Gue gak peduli! Kalian sebenernya mau ngapain?" tanya Gladis.

"Kalian temen sekelasnya Gladis juga?" Leon datang dengan mengekor Mbok Tami yang membawakan minuman.

Gladis menghela nafas dengan segera menghempaskan badannya di punggung sofa.

"Beda kelas, bang." jawab Venus.

"Kalo Brillova ketua osis di Wattpadian." kenalkan Venus.

"Kirain-"

"Dah, gue butuh istirahat, to the point aja." ucap Gladis.

"Euhmm...." Brillova melirik Leon yang kemudian segera mengerti.

"Yaudah kalian ngobrol dulu aja ya, gue mau ke rumah sakit bentar, lo jangan nonton mulu, istirahat." ucap Leon menunjuk Gladis.

"Nneh euisa-nim ... makan tuh nonton!" Gladis melempar flashdisk nya ke Leon, cowok itu menangkapnya dengan mudah.

"Bye bye drakor." ucap Leon melempar flashdisk itu ke keranjang sampah saat ia sampai di ambang pintu.

"Siala-"

"Language, sistah!" lantang Leon yang berjalan menuju mobilnya.

"Abang sialan emang." cicit Gladis.

Terdengar mesin mobil sudah menjauh, Gladis berlari menuju beranda, dan ia kembali dengan membawa flashdisk nya lagi.

"Lo ambil itu dari keranjang sampah?" tanya Brillova mengernyitkan dahi.

"Emangnya kenapa? Lo pikir sampah di rumah gue sampah apaan? Kotoran yang udah seribu tahun?" tukas Gladis kembali duduk.

⭐⭐⭐

Tuh kan salah lagi gue.

Brillova melempar tatapan bersalahnya pada Gladis yang duduk kembali di sofa dengan enggan.

"Udah, udah, lo belum bisa masuk sekolah Dis?" tanya Venus.

Gladis menggeleng singkat.

"Kak Gladis...." seseorang bertubuh mungil dengan ragu berdiri di ambang pintu.

Gladis melongo demi melihat siapa dia.

"Bintang?" ucap Brillova.

"Kak Venus sama Kak Lova suka main sama Kak Gladis juga?" tanya Bintang yang sekarang berjalan masuk.

"High five." seru Bintang menepuk telapak tangan Gladis saat gadis itu mengangkat tos nya.

Gladis mengacak gemas rambut Bintang yang sekarang duduk bersama Brillova dan Venus.

"Ven." bisik Brillova memberi kode untuk mengajak Bintang menjauh sementara.

"Bin, ada kang eskrim tuh, beli yuk." ajak Venus.

Bintang menoleh dengan senyuman berartinya pada Gladis.

"Kak Gladis yang traktir." Gladis yang mengerti segera menyodorkan uang pada Bintang.

Bocah itu berlari girang sambil mengucapkan terimakasih.


⭐⭐⭐


"Gladis gue minta maaf ya." ucap Brillova saat memastikan Venus dan Bintang sudah menjauh.

"Maaf buat apaan?" tanya Gladis.

"Kejadian beberapa hari lalu."

"Kejadian apaan emangnya? Emang gue ada buat masalah sama lo?" Gladis mengernyit.

"Nggak juga sih, tapi gue ngerasa gak enak aja, pas waktu itu Bintang lo ajak main bareng."

"Bintang keliatannya happy banget, sama happy nya kaya lo, tapi begitu gue sama Venus dateng, lo langsung kaya berubah gitu."

"Lo seolah nangkep gue kaya orang yang gak suka sama lo."

"Padahal gak gitu, waktu itu gue cuma khawatir sama Bintang, karena terakhir kali dia dititipin ke nyokap gue." jelaskan Brillova pada Gladis yang hanya merebahkan badannya di punggung sofa sambil memeluk bantal.

"Sorry kalo lo nangkepnya gue gak suka sama lo-"

"Bukan salah lo kok, gue aja yang gak suka sama lo." jawab Gladis dengan terus terang.

Brillova mengerjab.

Ia memalingkan wajahnya dan membasahi bibirnya yang terasa kering.

"Kalo cuma itu yang mau lo omongin, lo bisa tunggu temen lo di sini, gue harus istirahat." ucap Gladis berjalan menuju kamarnya.

Terlihat Asih sedang mengeringkan tangannya seusai mencuci buah.

"Asih, bawain laptop gue ke kamar ya." ucap Gladis kemudian menutup pintu kamarnya.

"Iya." jawab Asih dari dapur segera berjalan cepat menuju ruang tamu.

"Loh?" Asih menoleh ke arah kamar Gladis.

"Gapapa kok mbak, biar Gladis nya istirahat aja, saya udah mau pulang kok." ucap Brillova dengan sopan.

"Kak Gladis makasih-"

"Kak Lova, Kak Gladis kemana?" tanya Bintang yang kembali bersama Venus.

"Kak Gladis nya tiba-tiba pusing, biarin istirahat ya." ucap Brillova.

"Yah...." ucap Bintang kecewa melihat dua cone ice cream dalam keresek.

"Buat Kak Lova semua aja deh." Bintang menyerahkan keresek itu pada Brillova, dan ia berjalan ke arah pintu kamar Gladis.

"Kak Gladis sakit banget ya? Bintang tadi beliin ice cream, tapi kakak lagi sakit, Bintang pulang aja ya kak, makasih ice cream nya." ucap Bintang di depan pintu kamar Gladis sambil mengetuknya beberapa kali.

"Kenapa?" tanya Venus duduk di sebelah Brillova yang terdiam sejak ia datang.

Brillova menggeleng menahan air matanya.

Venus merengkuh Brillova ke dekapannya.

"Tenang aja, nanti gue bantu." ucap Venus menepuk-nepuk bahu Brillova.


⭐⭐⭐


Sepekan sudah aku up cerita ini🧡
Dengkiu supportnya🤟




9:55 AM
27/01/2020

Selamat Siang dari Pluto [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang