Brakk brakk cklakkk
"Eh suara apaan tuh?" Dito meletakkan joystick dan melongo.
Venus berlari ke ruang tamu serta menyibak tirai jendela.
Rio segera menyusulnya.
"Ada apaan woe?" Dito yang pertama heboh, tapi ia adalah yang terakhir tiba di jendela.
Sebuah bayangan hitam keluar dari gerbang rumah yang berseberangan itu.
"Rumah Bang Leon gelap, kemalingan kali ya?" Venus membelalak.
Plakkk
Tangan Rio menggeplak sempurna jidat Venus.
"Ngotak kalo ngomong." ucapnya.
"Baru jam 7, maling masuk komplek bisa habis digebukin warga." lanjut Rio.
"Ya siapa tau kan?" rengut Venus kembali ke ruang keluarga, kembali memainkan game online nya.
Diikuti oleh Rio dan Dito.
⭐⭐⭐
"Venus!"
"Ven...."
"Eh Brillova, sini masuk." Rio yang membuka pintu rumah Venus.
"Oh ada kalian." jawab Brillova meninggalkan payungnya di beranda.
'Kalian' Rio dan Dito.
"Kenapa?" tanya Rio.
"Apanya yang kenapa?" Brillova balik tanya.
"Lo berharap cuma berdua sama Venus gitu?" timpal Dito.
"Ya terus kenapa?" ujar Brillova lagi.
"Santai napa, ya ampun ketos gue kenapa sensian gini sih." kata Dito.
"Hoe! Berisik!! Apaan Bri?" tanya Venus yang meletakkan ponselnya istirahat dari game online nya.
"Laptop gue gak bisa nih, gak tau kenapa."
Mereka baru sadar bahwa Brillova memang membawa tas.
"Coba mana, sini gue liat." Venus yang sedang rebahan di sofa segera duduk.
Brillova mengeluarkan laptopnya.
"Sepi banget?" Brillova menyapu pandangannya keseluruh ruangan.
"Huh?" Venus yang sedang mengotak-atik laptop Brillova mengerjab beberapa kali.
"Siniin gak To, balik lo dari rumah gue malem ini!!" ancam Rio.
"Yaudah lo balik jalan kaki, gue nginep di sini." jawab Dito yang merebut joystick PS Rio.
Setelah itu keduanya bergulat hebat.
"Hadeuhhh, pengecualian." ucap Brillova yang mengerti maksud tatapan Venus.
"Gak tau gue, pada kemana, makanya nih curut dua pada kemari." kata Venus yang fokus pada laptop Brillova.
"Tunggu Kak Anta aja ya, gue gak ngerti." Venus meletakkan laptop Brillova dengan malas.
"Emang gue ada nyuruh lo yang benerin? Emang tujuan gue ke sini mau minta bantuan Kak Anta." ucap Brillova meletakkan tasnya di sebelah laptopnya.
"Hahhahaaaa,"
Rio dan Dito yang tadi bergelut demi joystick sekarang kembali kompak memertawakan Venus.
"Yaudah gue balik, kalo Kak Anta udah balik telfon gue." ucap Brillova beranjak keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat Siang dari Pluto [END] ✅
Teen FictionComplete dalam 24 hari ^.^ "Gue capek jadi anak baik." ucap Gladis duduk di motor yang terparkir di arena balap. "Lo anak cewek, abang lo bakal marah liat lo disini." Venus, sang empunya motor berkacak pinggang menatap Gladis. "Emang kenapa...