"Seru gak?" tanya Asih begitu Gladis turun dari mobil Leon bersama Karel.
"Capek, dan gue hampir mati." sahut Gladis.
"Kenapa semua wahana pada berebut main tinggi-tinggian sih? Heran gue." Gladis duduk begitu saja di undakan beranda.
"Lo nya aja yang penakut, orang-orang tuh pada seneng yang begitu, lo malah gak berani." sahut Leon yang keluar membawa tas Gladis.
"Udah ayo masuk." lanjut Leon saat Asih mengambil alih barang Gladis.
"Mending gue mabok anggur dari pada mabok roller coaster." ujar Gladis berjalan sempoyongan.
"Manja." Leon memanggul adiknya memasuki rumah.
"Huwwelk, bang turunin gue!! Aduh pusing." Gladis meronta kuat-kuat hingga ia terlepas dari panggulan kakaknya.
"Yaudah mandi, habis itu makan." ucap Leon berhenti di depan pintu kamar Gladis.
"Lo juga cepet mandi Rel, gue tunggu di meja makan, 30 menit gak turun, gue dobrak pintu kamar kalian."
"86 komandan." ucap Gladis memberi hormat. "Aduhhh pusing." Gladis membuka pintu kamarnya sambil kembali sempoyongan.
"Hahhahaaa." Karel terawa ria bersama Leon.
⭐⭐⭐
"Sih!" panggil Gladis saat ia keluar dari kamarnya.
"Mbak Asih, Dis!!" tegur Leon.
"Asih, bang!" sahutnya.
"Lo udah pernah bilang 'Mbak Asih' dua kali ya." timpal Karel.
"Masa? Sorry gue amnesia." sahut Gladis berjalan ke dapur.
"Lo mau kemana lagi sih Dis? Udah buru sini, gue laper elah, demi nunggu lo doang nih kita belum mulai makan." ucap Leon.
"Lah siapa suruh? Orang biasanya juga langsung makan." sahut Gladis.
"Kenapa Dis?" Asih turun dari lantai dua.
"Eh, Sih, ikut gue yuk." ajak Gladis menghampiri Asih.
"Mau kemana?" tanya Asih.
"Sini." Gladis berbisik pada Asih.
"Oooh, yaudah ayo, sekarang kamu gimana?" tanya Asih membuat dua cowok di meja makan terheran.
"Aman, udah yuk buruan,"
"Makan aja kalo mau makan, gak usah tungguin gue, gue pulang besok pagi." kekeh Gladis menggeret Asih keluar dari rumah.
"Mulai lagi tuh bocah satu, mau kemana sih?" cicit Leon.
"Mau diikutin gak, kak?" tawar Karel.
"Lo gak laper emangnya?" tanya Leon.
"Gue mah udah makan sebelum balik ke sekolah tadi." sahut Karel berdiri.
"Yaudah ayo, keburu jauh merekanya." untuk berjaga-jaga, Leon mengambil kunci mobilnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Dokter Leon mau kemana? Tumben malem-malem jalan kaki?" tanya Pak Haris keluar dari pos nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat Siang dari Pluto [END] ✅
Teen FictionComplete dalam 24 hari ^.^ "Gue capek jadi anak baik." ucap Gladis duduk di motor yang terparkir di arena balap. "Lo anak cewek, abang lo bakal marah liat lo disini." Venus, sang empunya motor berkacak pinggang menatap Gladis. "Emang kenapa...