[SSDP]. Bolos

362 22 0
                                    

          Hari kedua bagi Gladis masuk sekolah, setelah ia absent sakit selama 5 hari pertama.

Gladis berlari manuju sekolah yang berjarak 1 km dari rumahnya.

Ia bangun terlambat, dan menolak tawaran kakaknya yang hendak mengantar.

Ia ingin meminta Asih mengantarnya, namun wanita itu tengah pergi belanja.

Berakhirlah ia sekarang berlari di sepanjang torotoar.

Sesekali ia menoleh kebelakang untuk mencari kendaraan umum, tapi terlalu penuh, dan ia tidak punya cukup keberanian untuk turut berdesakan.

"Gladis!" panggil seseorang menepikan motornya.

"Buruan naik, gerbang 2 menit lagi di tutup!" Venus menurunkan kaca helm nya dan menoleh ke boncengan motornya.

Dalam sepersekian detik, tanpa mencerna ucapan Venus, ia bergegas naik ke boncengan motor hitam itu.

Leon segera menarik gasnya. Dan Gladis bersusah payah untuk mencengkram rok seragamnya agar tidak tersibak oleh angin.

"Pakkk, pak, paaak!!!" pekik Venus saat melihat satpam sekolah yang hanya berjarak 10 meter dari motornya yang melaju kencang.

Brruakkkk

Satpam sekolah memilih menyelamatkan diri dengan melompat ke arah tong sampah, dari pada harus tertabrak motor Venus.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

         "Sekarang lari putar lapangan, laki-laki 20 putaran, perempuan 10 putaran!"

Pria kekar itu memegang tongkat tipis di tangannya.

"Pak, saya baru masuk sekolah hari ini karena sakit, dokter bilang belum boleh olahraga berat." ucap Gladis dari posisinya.

"Kalo tau begitu kenapa datang telat?" ucap Pak Wira dengan sarkas.

Gladis memutar bola matanya jengah.

"Tidak ada alasan." ucap Pak Wira membuat Gladis segera mengejar murid lainnya yang sudah mulai menjauh.

Pada putaran kedua, ada seseorang yang berlari di sebelah Gladis.

"Liat tangga yang ada di sana."

Gladis mengikuti arah pandang lawan bicaranya, "Dari pada lo pingsan di sini, mending lo gunain sisa tenaga lo buat lari ke sana." ucapnya.

"Temen gue bilang di kelas belum ada guru-"

Gladis menoleh pada Pak Wira yang sibuk memainkan ponselnya, "Bawain tas gue ya."

Karel mengangkat satu alisnya demi mendengar perintah Gladis yang sekarang berlari makin dekat dengan tangga.

Sialan, kenapa Bang Leon punya adik begituan sih?

Karel menoleh ke belakang juga untuk memastikan Pak Wira tidak melihat apa yang Gladis lakukan sekarang.

Pak Wira masih sibuk dengan ponselnya, dan puluhan murid lainnya masih berlari di depan, sehingga tidak ada yang melihat Gladis pergi.


⭐⭐⭐


Selamat Siang dari Pluto [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang