"Syubidubidu pappam...."
Gladis mengangguk-anggukkan kepalanya dengan asik di bawah guyuran air hujan. Ia hanya menutupi kepalanya dengan jas Alma mater nya yang sudah lepek.
"GLADIS!!!!" teriak dua orang cowok dari sebuah mobil yang sedang menepi.
Melihat mobil merah itu menepi di depannya, Gladis tertarik untuk menoleh.
Dito dan Rio.
"Masuk, gue anterin." ucap Rio memberi tawaran atas kesepakatan bersama dengan sang pemilik mobil, Dito.
"Huh?" tanya Gladis mendekat ke arah mobil masih membiarkan kepalanya dibungkus jas Alma mater yang lepek.
"Buruan masuk, lo kaya orang gila tau jalan ujan-ujanan gini." ucap Dito.
"Lo ngatain gue?" Gladis menunduk ke jendela yang terbuka, berucap dengan tidak terima.
"Y-ya nggak, ih udah buruan masuk." Dito bersusah payah membukakan kuncian pintu belakang.
"Rumah lo dimana? Kita anter lo dulu." kata Rio.
"Gak usah, udah sana jalan." ucap gadis yang menenteng sebuah keresek hitam itu, melanjutkan jalannya.
"Bentar deh, dia bawa apaan sih?" Rio belum menjalankan mobil Dito, ia masih memperhatikan Gladis.
Gadis itu sedang mengotak-atik isi kantong keresek itu.
"Gila!!! Itu HP kan? To, To, To, lo liat itu kan?" ucap Rio.
Dito terkekeh, "Jagoan gue emang gak ada dua." ucapnya.
"Gila, dia pake airpods ya? Gilaan anjir." ucap Rio mulai menjalankan mobil Dito dengan sangat lambat.
"Dis!" panggil Dito lagi, membuat Gladis menoleh padanya.
"Lo bawa airpods lo ujan-ujanan?" tanya Dito kurang kerjaan.
Gladis mencebik sambil mengangkat bahunya tak acuh.
"Yaudah, kita duluan ya." ucap Dito melambai kemudian menutup kaca mobilnya karena hujan kembali deras.
Rio juga sempat mengangkat satu tangannya pada Gladis sebelum ia kembali mengemudikan mobil Dito.
⭐⭐⭐
"Pak ... Harisss...." sapa Gladis yang sudah kuyup mampir sebentar di pos satpam.
Tempat dimana ia mengenal orang pertama di tempat ini.
"Iya?" security yang sedang duduk malas memainkan ponselnya itu segera membuka pintu pos jaga.
"Eh yang waktu itu tanya rumanya Dokter Leon ya?" ucap Pak Haris ketika ingat.
"Iya, Gladis." jawabnya melepas airpods dan juga blazer di kepalanya.
"Ya ampun geulis, kenapa hujan-hujanan ini?" tanya Pak Haris mengeluarkan sebuah kursi ke ambang pintu.
"Gak usah pak, aku basah-basahan." jawab Gladis meletakkan tas nya di lantai beranda pos, kemudian ia juga duduk lesehan di ambang pintu.
"Eeeh, kok malah duduk di situ, duduk di atas sini aja." pria kurus beruban itu segera memaksa Gladis untuk duduk di kursi.
"Nggak, nggak, nggak, aku di sini." paksa Gladis mengeluarkan ponselnya dari keresek.
"Pak Haris punya anak berapa?" tanya Gladis tanpa canggung.
"Saya anaknya 3, cucu sudah 4." jawab Pak Haris.
"Rame dong di rumah Pak Haris?" kata Gladis dengan semangat.
Pak Haris juga beranjak hendak duduk di lantai, "Ya, lumayan lah"
"Pak Haris di situ aja, lantainya basah." ucap Gladis mengusap-usap lantai yang cukup basah.
"Ini Gladis teh kenapa hujan-hujanan?" tanya pria itu sekali lagi.
"Emang Dokter Leon nya gak jemput?" lanjut Pak Haris.
"Nggak kok pak, aku cuma nyoba inget-inget jalan aja." jawab Gladis.
"Ini dari sekolah?" tanya Pak Haris dijawab anggukan oleh Gladis.
"Gladis."
Dua orang di pos jaga itu melongo keluar pos.
"Kamu ngapain di sini?" itu Asih yang sedang terbirit-birit dengan payung birunya.
"Asih, lo ngapain?" Gladis terkekeh melihat kegopohan anak asisten di rumahnya itu.
"Ih kamu yang ngapain lesehan di sini? Aduh ... mana hujan-hujanan gini lagi." ucap Asih mengambil semua barang Gladis.
"Neng Asih, sudah Bapak suruh duduk di atas tapi Gladisnya gak mau." jelaskan Pak Haris karena tidak enak hati.
"Gapapa Pak Haris, lo suka lebay Sih, pak aku balik dulu ya." pamit Gladis kemudian berlari menerobos sisa hujan.
"Gladis tungguin!! Pake payung Dis!" teriak Asih.
"Maaf ya Pak Haris, lantainya jadi basah, Gladis itu adiknya dokter Leon." ucap Asih sebelum pergi.
"Gladis!!" panggil Asih mengejar Gladis sambil membawa tas dan blazer gladis yang serba basah, tak lupa sepasang airpods yang juga Gladis lempar sembarangan ke atas tasnya.
⭐⭐⭐
Yohoooo double up🤟
7:54 PM
24/01/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat Siang dari Pluto [END] ✅
Teen FictionComplete dalam 24 hari ^.^ "Gue capek jadi anak baik." ucap Gladis duduk di motor yang terparkir di arena balap. "Lo anak cewek, abang lo bakal marah liat lo disini." Venus, sang empunya motor berkacak pinggang menatap Gladis. "Emang kenapa...