[SSDP]. Bolos hukuman

1K 50 0
                                    

         "Urusan kita belum kelar, jam istirahat abis lo sama gue." ucap Brillova memijat-mijat pelipisnya sambil berlari kecil ke halaman sekolah.

"Ih apaan sih, gak jelas banget si lampir." kekeh Venus merapikan rambutnya setelah melepas helm.

"Venus!!! Kamu gak dengar bel udah bunyi, masuk kelas sekarang!" seorang wanita gemuk menunjuk Venus dengan tongkat tipis yang ada di tangannya.

"Eh Bu Sindia, pagi bu, ibu makin cantik deh." ucap Venus mengedipkan satu mata pada guru BP nya itu, lalu kabur.

"Venus!!" pekik Bu Sindia yang tak habis pikir dengan murid-murid semacam Venus, tidak pernah ada kapoknya kena marah.

Venus kembali berjalan dengan santai di sepanjang koridor kelas yang hampir semuanya sudah memulai kelas.

"Wwah, murid baru kayanya, cakep." Venus berhenti di depan kelas 12-1, kelas Brillova.

Ia merapatkan diri ke jendela dengan semaksimal mungkin menyembunyikan diri agar Bu Hana —walikelas 12-1— tidak melihatnya.

"Ven, lo ngapain?" bisik seseorang di belakang Venus.

Venus itu menoleh sebentar, "Wei Yo, murid baru kayanya, cakep."

"Mana? Geser dikit lah." jawab Rio yang sama-sama baru saja tiba.

"Wih iya, gilaan, cantik." ucap Rio.

"Mana, mana???"

"Itu anying, lagi perkenalan, sini lah masih cukup To." Rio bergeser sedikit untuk Dito, satu sahabatnya lagi.

"Mana?" tanyanya lagi sambil merangkul Venus dan Rio.

"Gak jadi, gue balik kelas duluan." Venus melepaskan rangkulan itu dan bersiap lari.

"Eitss, ke lapangan sekarang!" bentak Pak Wira menarik kerah baju Venus.

"Saya permisi dulu ya, pak" pamit Rio.

"Rio, kamu juga!" Pak Wira menunjuk lapangan yang sudah diisi barisan para murid bermasalah.

Dito ada di dalam barisan, sambil melambai-lambai heboh.

⭐⭐⭐

         "Huhhh, capek gue." Venus merebahkan badannya yang basah akan keringat di lapangan.

Tak perduli seragam putihnya akan sekotor apa.

"Ada yang mau ikut gue nggak?" tanya Venus pada teman-temannya yang sekarang melanjutkan hukuman dengan berdiri hormat bendera setelah lari 20 putaran di lapangan.

"Kemana Ven? Jangan main-main dah, kelarin dulu ini, kalo ketauan Pak Wira bisa berabe urusan." jawab Rio yang tengah hormat bendera.

"Kantin dulu yuk bentaran, haus banget gue, mana tadi sebelum berangkat gue makan roti kaga pake minum, langsung otw." jelaskan Venus masih memejamkan matanya karena wajahnya menghadap matahari langsung.

"Gue ikut lah Ven, gue serasa mau mati nih, habis ngejar angkot tadi." sahut Dito membantu Venus berdiri.

"Gue nggak ikut ya, gue kembung, sarapan dikasih susu doang sama emak gue, dua gelas lagi." sahut Rio masih hormat bendera.

"Kalo udah kelaran, bawain tas gue ke kelas ya, Yo." pesan Venus berlari menuju kantin, diikuti Dito yang terbirit mengambil tasnya lebih dulu.

"Aye aye captain." sahut Rio.

"Tumben lo gak ngekor Venus?" kata seorang gadis di sebelahnya.

"Gue kan mau jadi anak baik hari ini." sahut Rio.

"Lo juga tumben, kenapa telat?" tanya Rio.

"Kesiangan." jawab Rayna, gadis yang Rio taksir.

"Oh iya Na, di kelas lo ada murid baru ya?" tanya Rio.

"Gatau gue, kan gue belum masuk kelas, kenapa?" jawab Rayna.

"Gapapa sih, lo gak capek?" tanya Rio lagi.

"Cewek lari nya kan cuma setengah cowok doang, lagian gue juga udah sering diajakin lari sama Ayah gue" kata Rayna.

"Oh iya lupa, bokap lo kan perwira tentara." kata Rio nyengir.

⭐⭐⭐

          Venus sedang merebahkan badannya di kursi panjang salah satu meja kantin.

Ia sudah menghabiskan dua botol air mineral dingin.

"Lo ngapain ngejar angkot, To? Kurang kerjaan, motor lo kemana?" tanya Venus.

"Gue tinggal pinggir jalan." jawab Dito enteng.

"Ban motor lo bocor? Atau mogok?" tanya Venus lagi.

"Ada cewek cakep di angkot tadi, yaudah deh gue tinggal aja tuh motor." kata Dito santai sambil mengunyah siomay pedasnya.

"Hah? Gimana?" Venus duduk dari rebahannya.

"Ya gimana, cewek nya cakep sih." Dito terkekeh.

"Terus setelah lo di angkot itu, lo dapet apa? Kenalan sama dia? Nomor HP nya?"

"Belum dua menit angkotnya jalan lagi, tuh cewek udah turun." cengir Dito.

"Bego lu anying, terus lo lanjut pake angkot sampe sekolah?"

"Kaga, gue balik lagi ambil motor gue, niatnya sih mau ngejar tuh cewek yang udah naik ojek, tapi gue kehilangan jejak, jadi gue putusin ke sekolah." Dito menghindar saat Venus melemparnya dengan botol bekas air mineralnya.

⭐⭐⭐

Ayeyyy ayeyyyy


22/01/2020
2:39 PM

Selamat Siang dari Pluto [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang