[SSDP]. Keluarga

286 17 0
                                    

          "Siapa nih?" monolog Gladis saat ia merebahkan badannya di kasur.

"Nelfon berkali-kali,"

"Oooh, Venus." ucapnya kemudian menelfon balik nomor yang tidak tersimpan di kontaknya.

"Halo Dis, lo dimana?"

"Di kamar, kenapa? Nyari Bintang?" tanya Gladis.

"Lo tadi diculik kemana sama Karel?"

"Culak-culik, culak-culik, kepo lo." ucap Gladis hendak mengakhiri panggilan.

"Kan kita sekarang akrab, lo harus cerita sama gue kalo ada apa-apa."

"Dengerin dulu cerita adik lo, baru lo urusin orang lain, Bintang butuh temen buat diajak ngobrol."

Klik

Panggilan berakhir, Gladis membuka pintu kamarnya sedikit.

Ia mendengar celotehan Bintang yang bertanya ini itu pada Karel yang sedang mengajarinya bermain piano.

"Seenggaknya orang yang kesepian bisa ngebantu Bintang keluar dari kesepiannya." ucap Gladis kembali menutup pintu kamarnya.

Drrt.. Drrrrt

Ponsel Gladis kembali berdering, ia melihat nomor yang sama, tapi ia terlalu malas untuk menjawabnya. Gladis meletakkan ponselnya di nakas dan ia lanjut rebahan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

         "Kak Gladis, please yaaa, malem ini Bintang di sini ya?"

"Aku udah gak ngompol lagi, boleh ya kak?"

Gladis yang sejak tadi makan di meja bar bersama Karel, Bintang, dan Asih sudah terlalu jengah mendengar rengekan Bintang.

"Kalo mama papa Bintang gak ngebolehin gimana?" kata Gladis berusaha sabar.

"Kalo Kak Gladis yang ijinin pasti boleh." kata Bintang semangat.

Haduhh ada-ada aja, bocah.

"Aku di rumah cuma berdua sama Kak Venus, jadi mama nitipin aku di rumah bunda."

"Aku ... aku kan mau main sama Kak Karel." lanjut Bintang membuat Gladis terbelalak.

"Yaudah lo yang ijin ke mak nya Brillova." Gladis menunjuk Karel dengan garpunya.

Demi mendengar ucapan Gladis, Karel bergidik enggan.

"Aku yang temenin aja, Dis." usul Asih.

"Emang orang tua Bintang kemana?" tanya Gladis.

"Kata bunda masih ke luar kota." sahut Bintang di sela-sela mengunyahnya.

"Kasian anak orang bisa keselek lo ajakin ngomong mulu." ucap Karel.

⭐⭐⭐


         "Permisi." panggil Gladis dengan enggan di depan gerbang rumah Brillova yang bersebelahan dengan rumah Venus.

"Gak ada Sih, balik aja yuk, biar Bintang dijemput Venus nanti malem." Kata Gladis menarik lengan Asih.

Selamat Siang dari Pluto [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang