Rampok

18.7K 976 64
                                    

Alana kembali ke kelas dengan perasaan kesal, bagaimana tidak si bad-boy Arsen selalu menganggu hidupnya.

"Nanti aja deh beli di warung," Alana berbicara pada dirinya sendiri.

"Alana!" Alana menoleh mendapati figur Ara.

"Apa?" Ara menggoncang kan badan Alana, membuat sang empu kesal.

"Lo jadi trending topik, gara-gara Arsen ajak lo temenin makan, tapi lo nya gak mau," Alana malas jika harus membahas Arsen.

"Udah, gara-gara dia gue jadi gak makan tau!" kesal Alana berimbas pada Ara.

"Tapi kan-" saat Ara ingin melanjutkan ucapannya, terhalang bunyi bel.

Kring ... kring ... kring ...

"Nanti aja ya bahas nya," pinta Ara membuat Alana duduk.

Arsen dkk masuk ke kelas, Alana yang tau hanya meliriknya sekilas.

"Arsen," sapa Ara dengan tersenyum.

"Hai," jawab Arsen, Alana hanya tidak peduli.

"Alana," sapa Arsen padanya.

Alana tidak menggubris Arsen, ia malah sibuk mencatat rangkuman di buku nya.

"Alana," panggilan kedua Alana tetap tidak peduli.

Brak ...

"Lo tuh kenapa sih!" sentak Arsen pada Alana.

Alana menghadap Arsen tajam, semua murid di kelas menyaksikan adegan yang begitu seru.

"Kenapa selalu gak denger kalo gue panggil?" Alana diam, jujur ia tidak peduli seberapa kesal Arsen sekarang.

"Alana," panggil Arsen.

"Peduli gue harus bales sapaan lo, sorry ya, catatan gue jauh lebih penting daripada harus jawab sapaan lo!" skakmat Alana membuat Arsen terdiam.

"Lo tuh?" tunjuk Arsen.

"Kenapa?" Arsen sudah kalah jika harus berdebat lagi dengan Alana, ia kemudian duduk di bangku nya dengan perasaan kesal.

*

"Baik anak-anak, kita lanjutkan pertemuan selanjutnya, terimakasih," ucap Bu Indah pada murid 11 MIPA 1.

"Iya Bu ..." kompak satu kelas.

Alana membereskan barangnya kemudian, pergi begitu saja.

"Alana," panggil Ara padanya, seketika Alana menoleh.

"Apa?" tanya Alana.

"Kok buru-buru banget mau pulang?"

"Males gue, tadi gak jadi makan soalnya," jawab Alana seraya menyindir Arsen yang tengah menatapnya.

"Bye ... Ara," Ara mengangguk melihat kepergian Alana.

"Kasian temen gue," gumam Ara yang masih bisa di dengar Arsen.

"Kenapa kasian?" tanya Arsen tiba-tiba.

"Eh, gak papa kok," jawab Ara kemudian, Arsen dkk pergi.

"Bye ... Ara," sapa Alex padanya dengan wajah tersenyum.

"Bye ..." Ara yang juga ikut tersenyum.

*

Alana bersantai mengiringi sepedanya, angin yang sejuk walau cuaca terik tak membuatnya berkeluh kesah.

"SERAHKAN HARTAMU! CEPATT!" Alana yang mendengar teriakan itu menoleh ke Segala arah.

"TIDAK MAU! TOLONG! TOLONG!" Alana melihat wanita paruh baya tengah di rampok.

Bad-Boy (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang