Bad-Boy (Complete)

Jadian?

"Al, besok kan weekend, jalan yuk!" tawar Arsen saat mereka telah sampai di cafe.

"Boleh sih, gue juga jarang jalan," jawab Alana.

"Ya udah, gue balik dulu ya, jemput kayak biasa kan?" tanya Arsen.

"Iya," Alana masuk dengan hati yang sangat senang.

"Hai Al," sapa Ricky saat berada di dekat bar.

"Hai," sapa Alana balik.

"Gue mau ajak lo jalan, mau gak?" tawar Ricky.

"Kalo besok gue gak bisa, tapi kalo lusa bisa kok," Ricky tersenyum.

"Ya udah, ntar gue kasih tau tempatnya," Alana mengangguk kemudian pamit untuk bekerja.

Imagination (Shawn Mendes)

Alana mengerutkan keningnya, mengapa Lisya menelfon.

"Halo Sya."

"Al, rencananya pertandingan basket bulan depan, kan lo yang pimpin, latihannya kapan dong?"

"Tapi gue kerja, ntar gue coba izin Ricky deh, tapi kalo gak bisa boleh lo gak yang pimpin mereka saat latihan?"

"Oke deh, gue bakal usahain, tapi kalo gak bisa kabarin ya."

"Iya."

Tut.

Alana sampai lupa jika ada pertandingan basket, jujur itu sangat menganggu pekerjaannya.

"Gini nih sekolah, masa gue harus jadi kapten nya, mereka kira, gue bisa semua," keluh Alana sekarang.

"Lo tenang Al, lo pasti bisa!" Alana mencoba semangat walau ada hal lain yang harus diurus.

*

Alana berencana memakai outfit baju panjang warna ungu muda dipadukan celana jeans warna abu-abu.

"Gini aja kali ya, kan gue cuma jalan-jalan aja sama dia," gumam Alana kemudian turun ke bawah.

"Cantik amat," Alana kaget dan berbalik, kok Arsen ada disini.

"Lo ngapain disini?" tanya Alana heran.

"Kan jemput lo buat jalan, orang tua lo udah keluar dari tadi," jawab Arsen kepadanya.

"Oiya, gue dalam sekejap aja lupa," gumam Alana masih didengar Arsen.

"Ayok jalan!" ajak Arsen.

"Sebentar, gue ambil tas dulu," Arsen mengangguk kemudian menunggu Alana.

"Udah," Alana dan Arsen keluar dan segera naik motor.

"Sen, kita mau kemana sih?" tanya Alana heran.

"Udah, lo ikut aja, ntar juga tau," Alana hanya mengangguk saja kemudian berpegangan pada Arsen.

20 menit kemudian.