Liburan

6.7K 388 72
                                        

"Emang ya cowok tuh kalo gombal ada persiapannya gitu, udah rese, nyebelin, untung gue masih suka sama lo," keluh Alana sembari menuangkan air putih ke dalam gelas.

"Kesempatan gue jauh lebih besar dong kalo lo juga suka sama gue," ucap seseorang di belakang Alana.

"Ha?" Alana berbalik dan terkejut melihat Arsen tersenyum.

Pyar ...

"Lo kok ke sini?" tanya Alana.

"Suka-suka dong, biasanya waktu kecil juga gue sering ke sini," jawab Arsen santai.

"Jadi lo suka sama gue?" lanjut Arsen sembari melipat kedua tangannya di depan dada.

Ngapain gue ngomong gitu tadi, batin Alana kesal.

"Ha? Gue suka sama lo? Ngarep," Alana segera mengambil beberapa pecahan gelas namun itu semua tertahan oleh Arsen.

"Gak perlu, biar gue aja, ntar tangan lo sakit lagi," pinta Arsen.

"Tapi gue yang pecahin Arsen," balas Alana menolak.

"Nurut sama calon pacar, ntar kalo tangan lo kenapa-kenapa gue yang susah," ucap Arsen.

"Tapi tangan lo kalo kena pecahan gelasnya gimana?" Alana tetap kekeh.

"Jadi lo khawatir sama gue?" Arsen menatap Alana membuat yang ditatap memalingkan mukanya.

"Jawab Al," pinta Arsen memegang wajah Alana dengan kedua tangannya.

"Gak usah rese, biar Bibi aja yang beresin," jawab Alana melepaskan kedua tangan Arsen dari wajahnya.

"Bibi," panggil Alana.

"Ada apa Non?" tanya pembantu tersebut menghampiri Alana.

"Minta tolong beresin pecahan gelasnya ya, aku mau ke depan usir makhluk sebelah ini," jawab Alana sembari menunjuk Arsen.

"Baik Non."

"Lo keluar gak!" pinta Alana mendorong Arsen sampai ke luar pintu.

"Gue ke sini mau ketemu lo, belum satu jam udah di usir aja," balas Arsen cemberut.

Wajah cemberut Arsen menurut Alana sangatlah menggemaskan.

"Gak usah sok cemberut, gue eneg lihatnya," sindir Alana berbohong, padahal itu membuatnya gemas.

"Untung calon pacar," gumam Arsen agar tak terdengar Alana.

"Assalamualaikum," salam Ariel yang baru saja datang.

"Waalaikumsalam."

"Ini kenapa pada di luar?" tanya Ariel heran.

"Tau tuh, makhluk satu gak jelas ke rumah," jawab Alana.

"Mau samperin calon pacar," jawab Arsen.

"Ya udah masuk, lo malah di sini," balas Ariel.

"Adek lo yang gak bolehin gue masuk," ucap Arsen melirik Alana.

"Berarti lo kurang ganteng," balas Ariel menepuk pundak Arsen kemudian masuk ke dalam.

Alana tertawa akan jawaban Ariel, hingga Arsen juga kesal.

"Tau ah, gue pulang dulu, assalamualaikum," pamit Arsen membuat Alana mengangguk.

Brum ... brum ... brum ...

"Waalaikumsalam."

"Bye ... Al," ucap Arsen.

"Hati-hati calon pacar," balas Alana tersenyum kemudian berjalan masuk.

Bad-Boy (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang