Alana masuk ke rumah yang ditatap sang Mama dari ruang tamu.
"Assalamualaikum," salam Alana pada mama nya.
"Waalaikumsalam, berhubung Bibi pulang kampung karena mama yang suruh sih, kamu harus bersihin semua yang ada di rumah ini," Alana semakin lemas, sudah tidak ada lagi orang yang menyayangi nya di rumah ini.
"Ehem ... iya Ma, Alana beresin semua," jawab Alana menunduk.
"Hari ini Mama mau ikut arisan, emang sih masih baru tapi Mama akan bergaul dengan banyak orang, Mama pulang rumah harus bersih!" Alana mengangguk kemudian, Mama nya pergi.
"Semangat Alana," Alana mulai membersihkan dari ruang tamu, dapur, kamar mandi, hingga kamar keluarganya.
Saat memasuki kamar orang tuanya, Alana merasa tak asing dengan melihat sebuah foto terletak di depan cermin.
"Ini kan foto keluarga nya Ariel, Tante Ira, Om Seraz, Alexa?" Alana bertanya-tanya mengapa foto ini ada disini.
"Apa Mama temannya Tante Ira? Atau mama ada hubungannya dengan hilangnya Alexa?" Alana menyimpan foto itu di sakunya.
"Gue harap ini semua petunjuk buat nemuin Alexa, gue harus cari tau apa hubungan Mama dan Tante Ira," Alana mulai membereskan kamar itu, setelah nya membersihkan yang lain.
"Huh ... capek gue!" Alana membersihkan diri, dan makan setelahnya.
*
Dewi, Mama dari Alana memasuki kawasan rumah Arsen.
Sudah banyak ibu-ibu yang akan arisan, Dewi hanya memasang tatapan sombong.
"Dewi, sini nanti aku kenalin ke mereka ya," Pinta Ana mama dari Arsen.
"Iya Jeng," jawab Dewi sambil tersenyum.
"Ibu-ibu, perkenalkan ini Dewi temen arisan kita yang baru aja masuk," sapa Ana pada semuanya.
Oh ini Dewi.
Cantik ya.
Dewi hanya tersenyum miring, kemudian duduk.
"Dewi, ini salah satu sahabat aku namanya Ira," Dewi yang menoleh terkejut melihat sosok orang yang sangat dibencinya.
"Dewi."
"Ira," Ira tersenyum menatap Dewi sedangkan, Dewi pura-pura tersenyum menutupi keterkejutannya.
"Jadi kamu Ira istri dari Seraz orang kaya itu," Jelas Dewi pada Ira.
"Biasa aja Jeng," Dewi tersenyum miring.
Penghianat, batin Dewi memandang selalu gerak-gerik Ira.
*
Alana bingung mengapa hari ini sekolah masih sepi tapi, ia tak peduli akan hal itu.
Byur ....
Air yang telah disiapkan Caca dkk, telah mengenai Alana membuat Alana kebasahan.
"Hahahaha ..." tawa Caca dkk.
Alana menatap tajam Caca dkk, yang bisa-bisanya membuat dirinya seperti ini.
"Kalian tuh apa-apaan sih!" keluh Alana pada mereka.
"Kita ngapain? Ya ngebully lo lah! Pakai tanya lagi," jawab Caca sinis.
"Alana, ini tuh hukuman buat lo! Karena berani-beraninya lo ngedeketin pacar gue Arsen!" lanjut Caca mencengkeram dagu Alana kemudian melepaskannya dengan keras.
"Puas lo! Gue gak pernah ngedeketin Arsen sedikit pun!" pinta Alana.
"Semua orang udah tau lagi, Arsen sama lo itu deket! DAN JANGAN PERNAH DEKETIN ARSEN LAGI! NGERTI GAK?!" sentak Caca.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad-Boy (Complete)
Novela JuvenilBad-boy? bagi banyak orang dia seseorang yang tampan, playboy, dan tak terlalu pintar tentunya. Namun, bagi Arsen cowok pindahan dari Amerika ini sudah banyak dikenal orang. Tak hanya tampan dia juga dikenal akan kepintarannya. Cupu? orang beranggap...