Bad-Boy (Complete)

Berubah.

Alana menyiapkan segala keperluan untuk berdandan, tapi bukan di rumah.

"Gue bawa ikat rambut, bedak, sama liptint aja kali ya," Alana menyambar itu semua.

"Nanti sore antar bunga!" Perintah mama nya.

"Iya ma, Alana sarapannya di sekolah aja." pinta Alana.

"Terserah kamu! Mama gak tanggung jawab." Ketus sang mama, membuat Alana resah.

"Assalamualaikum." Salam Alana pada mama nya.

"Waalaikumsalam." Dewi hanya membalas salam Alana, tanpa melihatnya.

Alana mengendarai sepedanya tergesa-gesa, untuk menuju toilet umum.

"Nah udah." Alana berdandan di depan cermin di toilet, melepas kacamata nya dan siap.

Saat Alana keluar, banyak pasang mata ke arahnya.

"Ini neng yang tadi?" Tanya sang penjaga.

"Iya pak, saya permisi dulu." Alana melenggang dengan mengendarai sepedanya.

*

06.15

Alana sampai di sekolah, memarkirkan sepedanya.

Siapa tuh cewek?

Cantiknya yaampun!

Tapi dia pake sepeda.

Bisikan itu Alana terima dengan tersenyum.

"Anak baru?" Tanya seorang guru.

"Bukan Bu, saya Alana." Jawab Alana lembut.

"Lho nak Alana." Guru itu tersenyum.

"Saya ke kelas dulu ya bu?" pinta Alana.

"Iya." Alana berjalan dengan diiringi tatapan kagum.

Serius dia Alana!

Gak mungkin sih!

Minta nomer lo dong Alana?

Alana hanya membalas itu dengan tersenyum, sampai ke kelas sudah ia lihat Caca dan Ken berdua.

Dan ramai sekali kelas ini, karena Alana dengan datang siang.

Itu Alana!

Cantik banget!

"Alana! Ini temen gue." Puji Ara heboh.

"Iyalah." jawab Alana.

"Gue bangga sama lo." Puji Lisya juga.

"Lo tau kan, gue ngelakuin ini karna sesuatu." Lisya dan Ara mengangguk.

"Berarti geng kita sekarang cecan semua!" Alana hanya menghembus nafas kasar, melihat kelakuan Ara.

"Heboh kan temen lo." keluh Lisya.