Kepergian

6.5K 415 39
                                        

Hari ini acara pemakaman Angga, membuat ketiga sahabatnya tak sanggup mengantar kepergiannya.

"Gue tau kalian kuat," ucap Lisya.

Jasad Angga sudah datang, dan dilalui beberapa prosesi pemakaman.

Setelahnya Arsen, Arya, Alex, melihat kuburan Angga dengan raut wajah sedih.

"Arsen, Arya, dan Alex, terimakasih sudah mau menghadiri pemakaman Angga," ucap Mama Angga.

"Gak perlu terimakasih Tante, Angga itu sahabat kita," balas Arsen.

Mama Angga dan suaminya meninggalkan pemakaman putranya.

"Semoga lo tenang di sana," ucap Arsen tak sanggup menahan tangisnya.

"Lo tetap jadi sahabat kita," ucap Arya.

"Angga, kita akan selalu ke sini buat lo," ucap Alex.

"Gue sebagai ketua ALEXIS turut berduka cita," ucap Ariel.

"Thanks," balas Arsen.

"Gue jadi inget pidato perasaan Angga buat terakhir kalinya," ucap Arya.

Flashback on.

"Selamat malam yang indah ... gue Angga sebagai sahabat kalian semua mengucapkan terimakasih, di saat kita bersama sekarang gue selalu menemukan sosok keluarga baru, Alana, Lisya, dan Ara mereka yang gue tau sebagai pasangan sahabat kita tapi bukan hanya pasangan menurut gue, mereka adalah sahabat gue," ucapan Angga di sambut senyuman hangat ketiganya.

"Dari dulu juga kita semua saling membantu, gue seneng aja dalam hidup masih ada kata persaudaraan, persahabatan, keluarga, thanks guys ... berkat SENALEXIS gue menemukan makna hidup, berkat kalian gue tau apa itu kepercayaan dan penghianatan," lanjut Angga.

Prok ... prok ... prok ...

Semua bertepuk tangan, perkataan Angga ada benarnya persahabatan adalah makna kehidupan.

Flashback off.

"Jujur gue gak sanggup antar kepergian lo hiks ..." ucap Arya.

"Lo tuh sahabat terbaik gue," lanjutnya.

"Lo akan selalu diingat sebagai sahabat gue Angga," ucap Arsen dengan memaksakan senyumnya.

Setelahnya mereka semua bertujuan menuju ke rumah sakit untuk menjenguk Alana.

Alana dan Angga, sosok yang merelakan nyawanya demi Arsen, batin Lisya.

*

Ira, Seraz, dan Ratna, menunggu Alana dari luar.

"Seraz, apa Alexa akan baik-baik saja?" tanya Ratna.

"Pasti Ma, Alexa itu anaknya kuat," jawab Seraz.

Ira tau bahwa Alana masih lemah, tapi ia juga berdoa agar Alana cepat sadar.

Suster yang baru saja keluar, segera berlari membuat ketiganya heran.

"Pa, ini kenapa?" tanya Ira khawatir.

"Suster, Alexa kenapa?" tanya Seraz saat melihat suster kembali.

"Pasien kritis Pak, kami akan melakukan tindakan segera," balasnya kemudian masuk.

"Om, kenapa mereka?" tanya Lisya yang baru saja datang.

"Alexa kritis," jawab Seraz.

Kamu harus kuat Al, batin Arsen.

"Kita semua berdoa agar Alexa baik-baik saja," pinta Ratna.

Bad-Boy (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang