Setelah Alana pulang bekerja, tepat pukul 8 malam.
"Elsa, aku pulang dulu ya," pinta Alana.
"Iya Al, hati-hati," Alana mengacungkan jempol.
Alana melihat suasana daerah cafe yang masih ramai, memang cafe nya masih buka. Namun Alana sudah membuat perjanjian jika pulang jam 8.
Sedangkan Elsa? Ia masih melanjutkan bekerja.
"Al, kamu mau pulang?" tanya Ricky saat berpapasan dengan Alana di depan pintu cafe.
"Iya Ky, aku pulang dulu," saat Alana ingin berpamitan, Ricky menahan tangannya.
"Aku anter ya?" tawar Ricky.
"Gak perlu Ky, aku bawa sepeda soalnya, lebih baik aku pulang sendiri," jawab Alana kemudian pergi.
"Menarik," gumam Ricky.
Teman-teman Ricky yang dari tadi menyaksikan keduanya tersenyum.
"Udah lama gue gak lihat lo senyum kalo lihat cewek," jelas salah satu temannya bernama Rio.
"Dia menarik, anak SMA kayak dia mau kerja begini," terang Ricky masih memandang Alana dari jauh.
"Lo suka sama dia?" tanya Rio.
"Iya, gue akan buat dia jatuh cinta sama gue."
"Semoga berhasil bro," dukungan dari Rio membuat Ricky semangat.
*
Pagi nya Alana seperti biasa, jika dihadapan Mama nya berpakaian nerd. Dan nanti akan berubah menjadi cantik lagi.
"Mama nanti ke luar kota, papa udah ke sana dulu, temennya sakit jadi kita mau jenguk," jelas Mama nya.
"Iya Ma, hati-hati," jawab Alana sembari mengoles roti.
"Ya udah Mama mau ke kamar," pinta Mama nya.
"Mama gak sarapan?" tanya Alana.
"Males kalo sarapan sama kamu!"
Deg.
Hati Alana merasa tertancap tusukan-tusukan jarum, perkataan Mama nya membuat Alana sedih.
"Iya Ma," Alana tak mau jika Mama nya belum sarapan, jadi ia lebih baik membawa roti itu ke sekolah dan memakannya di sana.
"Sabar Al," Alana menguatkan dirinya, agar tak terlalu terbawa emosi.
Saat Alana berada di depan rumah untuk mengendarai sepeda nya ke sekolah, ternyata ban nya kempes lagi.
"Astaga! Nih sepeda udah tua kali ya, kempes mulu, apa gue naik angkot aja deh," Alana keluar rumah nya berjalan untuk mencari angkot.
Brum ... brum ... brum ...
Suara deru motor membuat Alana menoleh, pasalnya membuat Alana kesal.
"Arsen?" gumam Alana.
"Hai Al, bareng yuk! Ntar lo telat lagi, kan gak mungkin seorang Alana telat," ajak Arsen.
"Gak perlu," jawab Alana.
"Lo jadi fake nerd lagi?" tanya Arsen.
Alana menepuk jidat nya lupa, ia harus ke toilet umum dahulu seperti biasa.
"Ya udah, lo anterin gue sekarang ke toilet umum deket sini," pinta Alana.
"Ayok!" Arsen senang akhirnya Alana mau diajak bonceng.
Sekitar 5 menit, motor Arsen sudah didepan toilet umum.
"Gue ganti sebentar, lo tunggu sini," pinta Alana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad-Boy (Complete)
Teen FictionBad-boy? bagi banyak orang dia seseorang yang tampan, playboy, dan tak terlalu pintar tentunya. Namun, bagi Arsen cowok pindahan dari Amerika ini sudah banyak dikenal orang. Tak hanya tampan dia juga dikenal akan kepintarannya. Cupu? orang beranggap...