Papa.

10.5K 520 7
                                        

Beruntung Alana tak terlambat, tepat pukul 6 sore ia sudah datang.

"Akhirnya ... huh ..." Alana capek dengan mengejar waktu sampai kesini.

"Lho Al, lo kenapa? Kayak orang dikejar siapa aja," tanya Elsa.

"Gak papa kok Sa, gue tadi ngejar waktu ke sini," Elsa mengangguk sembari memberi minum pada Alana.

"Makasih," Alana meneguk minuman itu.

"Sama-sama, lo buruan ganti baju ya, habis itu layani temen-temennya Ricky di sana," pinta Elsa sembari, menunjuk meja yang dimaksudkan.

"Iya," Alana menuju ke kamar mandi untuk mengganti baju.

Saat Alana keluar ingin melihat lagi teman-temannya Ricky, ia melihat Angga dan Arya satu meja dengan Ricky.

"Mampus gue! Untung gue bawa masker," Alana memakai masker tersebut kemudian membawa buku pesanan.

"Selamat sore, silahkan mau pesan apa?" tanya Alana lembut menyapa pelanggan.

"Lho Al, kamu pakai masker?" tanya Ricky membuat Angga dan Arya mengernyit bingung.

"Eh, i-iya Ky, gue lagi gak enak badan," jawab Alana.

"Al? Namanya siapa, gue boleh tau gak," tanya Angga.

"Alana Sari Pertiwi," bodoh amat bagi Alana dengan nama yang sembarang itu.

"Gue kira Alana temen gue," jelas Arya masih tak percaya.

"Bukan kok," jawab Alana.

"Oiya, kita pesen cappucino 7 sama matcha latte 1," Alana mengangguk kemudian pergi tapi ditahan Ricky.

"Tapi yang matcha latte nanti aja ya, soalnya Arsen belum dateng," Alana terkejut jika Arsen akan datang juga.

"I-iya," Alana berjalan cepat menuju bar.

"Cappucino 7 sama matcha latte 1 tapi, untuk matcha latte nanti aja ya," pinta Alana.

"Siap Al," begitu mudah bagi Alana bergaul dengan karyawan disini, mereka ramah sekali.

"Gue pikir Arsen gak akan ke sini, semoga dia gak ngenalin gue."

5 menit kemudian.

Alana mengantarkan pesanan di meja Ricky dan teman-temannya.

"Silahkan," pinta Alana, kemudian beralih ke meja lain untuk menyapa pelanggan lain.

"Selamat sore, silahkan Mas sama Mbak nya mau pesan apa?" tanya Alana sembari memberi buku menu.

"Taro coffee 2," jawab mbak tadi.

"Silahkan di tunggu ya," Alana memesan kepada bar kembali.

"Taro coffee 2," pinta Alana.

Tak butuh waktu lama Alana kembali mengantarkan pesanan itu.

"Eh, sorry gue telat," ucap seseorang sedangkan, Alana masih tak mengetahui.

Hingga orang tadi tak tau jika saat ia mundur ke belakang sedikit.

Pyar ...

Alana yang tak tau tiba-tiba ada orang yang mundur ke belakang dan menyenggolnya.

"Aduh!" kesal Alana, semua pengunjung cafe melihat kejadian itu.

"Mas, bisa lihat kalo-" kalimat menggantung, Alana tak tau jika orang yang sedang ia marahi adalah Arsen.

"Maaf Mbak," pinta Arsen.

"Gak perlu! Biar saya sendiri aja," Alana membereskan gelas-gelas tadi, hingga tak sadar jari nya berdarah.

Bad-Boy (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang