End

8.4K 399 64
                                    

Alana terburu-buru mengenakan sepatunya, hingga Ira heran melihatnya.

"Al, sarapan dulu ya," Alana mengangguk dan berjalan menuju ke bawah.

"Pagi semuanya," sapa Alana dengan senyuman ceria.

"Pagi sayang," balas Seraz pada putrinya.

"Pagi," balas Ariel.

Sarapan dimulai dengan khidmat, tak berselang lama Alana melihat jam yang melingkar indah di tangannya.

"Alana berangkat ya, assalamualaikum," Alana berpamitan dan menyalami kedua orang tuanya.

"Waalaikumsalam."

Alana berjalan karena tujuannya ingin membawa mobil sendiri.

Tin ... tin ... tin ...

Sebuah mobil dengan atap terbuka berwarna merah, membuat Alana tau siapa yang memilikinya.

"Al, kita bertiga yuk!" ajak Lisya.

Alana tersenyum dan mengangguk, ia masuk ke dalam mobil.

"Siap," Ara dan Alana mengangguk.

Mobil tersebut meninggalkan kawasan rumah Alana.

Alana dapat menghirup udara segar saat di perjalanan. Hingga rambutnya yang terurai berterbangan.

15 menit kemudian.

Mobil Lisya melaju memasuki kawasan SMA Garuda, hingga banyak tatapan kagum dari siswa siswi.

"Al, coba deh lihat siswa siswi di sini," pinta Ara.

Alana tau bahwa mereka melihat Alana dkk, namun maksud dari Ara ia bingung.

"Terus? Maksudnya?" tanya Alana.

"OMG! Lo gak paham juga?" Alana menggeleng.

"Mereka tuh kagum sama kita Al."

"Gue kira apa," Alana menguncir asal rambutnya, membuat kaum hawa semakin terpesona.

OMG! Alana cantik amat.

Model papan atas.

Arsen gak salah pilih emang.

Ketiganya keluar dari mobil, kemudian Alana melihat ketiga motor tengah melaju.

Brum ... brum ... brum ...

Arsen dan lainnya memarkirkan motornya, Ara dan Lisya menunggu mereka tapi tidak untuk Alana.

Alana hendak pergi tapi ditahan oleh Arsen.

"Kok malah pergi sih, gak mau tungguin pacarnya nih," ucap Arsen.

"Emang aku pacar kamu? Sejak kapan?" tanya Alana pura-pura tidak tahu.

"Oh jadi gak mau ngaku," Alana menggeleng.

Arsen langsung mencubit hidung mungil Alana, membuat Alana terkejut.

"Gemes banget sih," ucap Arsen.

Romantis banget sih mereka.

Mau dong punya pacar kayak Arsen.

Alana cantik amat.

"Masuk yuk!" ajak Alana.

Arsen menggenggam tangan Alana, membuat Alana berdebar.

Alex bersama Ara juga mengikuti mereka, tapi untuk Lisya dan Arya yang sampai sekarang belum jadian mereka hanya berjalan berdampingan.

Saat mereka sampai di kelas 12 MIPA 1, Alana hendak pergi sendiri untuk ke kelasnya.

Bad-Boy (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang