Kedua kalinya.

9.7K 494 88
                                        

Alana menangis di kamar, ia masih mengingat betul akan kejadian tadi.

Flashback on.

"Sen, lo hebat banget, bisa dapetin Alana," ucap Alex bangga.

"Iya nih, dia kan paling jago taklukin cewek, apalagi taruhan kecil begini," ucap Angga pula.

"Iyalah, taruhan dapetin Alana tuh gampang, dia aja luluh sama gue."

Flashback off.

"Gue benci sama lo! Gue kira lo bener sayang sama gue, tapi apa?" lirih Alana di sela-sela tangisnya.

Flashback on.

"Al, izinin gue ngomong sebentar," Alana mengangguk.

"Gue Arsen Dwi Ardiansyah, dengan ini gue meminta seorang Alana Saraswati menjadi seseorang yang paling gue sayang, seseorang yang selama ini membuat gue sadar arti sebuah cinta," ucap Arsen.

Arsen mendekat pada Alana, kemudian sedikit berjongkok.

"Alana, will you my girlfriend?" ucap Arsen dengan mata teduhnya.

Flashback off.

Memori yang begitu banyak dimana ia bersama Arsen, tapi juga kenangan pahit bagi Alana.

"Kenapa gue bisa luluh sama lo! Kita harusnya gak saling kenal!" gumam Alana.

Flashback on.

"Lo sayang sama Alexa?" Arsen mengangguk menatap langit.

"Gue sayang sama dia," Alana menatapnya.

"Berapa banyak mantan lo?" Arsen menoleh heran.

"Banyak," jawabnya singkat.

"Itu yang dinamakan sayang? Kalo lo sayang sama Alexa, ngapain punya mantan segudang!" Arsen sendu saat Alana berbicara seperti itu.

"Gue hanya main-main sama mereka, itu semua menghilangkan rasa rindu gue ke Alexa."

"Dengan menyakiti orang itu buat lo baik tapi, bukan dengan mereka!" pinta Alana.

Flashback off.

"Kenapa gue salah satu dari orang yang pernah lo mainin Sen?" Alana tak kuasa mengingat semua itu.

Tok ... tok ... tok ...

"Al, kamu kenapa? Dari tadi pulang gak makan lho kamu, makan yuk!" ajak Fariz sedikit khawatir, dari balik pintu.

"Nanti aja Pa," jawab Alana dengan suara serak.

"Kamu gak papa kan?" tanya Fariz.

"Alana cuma mau belajar buat besok," bohong Alana.

"Ya sudah, nanti makan ya," pinta Fariz kemudian meninggalkan kamar Alana.

"Hiks ... hiks ..." Alana kembali menangis, dimana ia bisa meluapkan seluruh emosinya.

*

Malamnya Alana turun ke bawah, masih dengan mata sembab.

"Lho Al, kamu habis nangis?" tanya Fariz yang juga ingin makan.

"Tadi sama nonton Drakor Pa," bohong Alana.

"Tapi udah belajar kan?" tanya Fariz.

"Udah kok," jawab Alana tersenyum.

Alana menyiapkan makanan juga untuk Papa nya, dan ia duduk untuk makan.

"Mama mana?" tanya Alana.

Bad-Boy (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang