Alana pulang dengan tergesa-gesa, hingga sampai di rumah menampakkan Mama nya yang membaca majalah.
"Makan sana! Habis itu cuci piring, cuci baju," Alana mengangguk.
"Ma, Alana mau tanya?" tanya Alana sembari duduk.
"Nanti aja tanyanya, kamu bereskan dulu semuanya, Mama mau ke kamar," Mama nya berdiri.
Tapi saat Mama nya berdiri, suatu barang terjatuh. Dewi yang tak sadar hanya melengos ke kamar.
Alana menghembuskan nafas kasar, lelah sih tapi mau gimana lagi.
Saat Alana berdiri, ia melihat sebuah gelang dan kalung tergeletak di lantai.
"Ini punya Mama? Tapi kok kayak punya anak kecil," Alana melihat-lihat kedua benda itu.
"Aku simpan dulu aja deh, siapa tau berguna nanti," Alana masuk ke kamarnya.
"Oiya, foto nya mana ya?" Alana mencari-cari foto keempat anak kecil itu di laci.
"Nah ini," Alana mengamati foto itu, tapi ada sedikit keanehan.
"Kok gelang sama kalung nya mirip yang aku temuin tadi," Alana mengambil gelang dan kalung itu.
(Anggap aja itu gelangnya)
(Anggap aja itu kalungnya)
"Leca, ini aku buatin kalung, ini juga dibantu sama Mama lho," Alexa senang ada tambahan kado dari Arsen.
"Sama-sama Leca, jaga kalung itu ya?" pinta Arsen.
"Iya dong," jawab Alexa.
"Memori itu kembali lagi," Alana bingung ada apa dengan dirinya.
"Gue tanya Arsen gak ya?" Pikir Alana sembari duduk didepan meja rias.
"Tapi kalo ini ada hubungannya dengan Alexa, gue cuma punya bukti foto keluarga Ariel sama kalung gelang ini aja."
Alana berpikir hanya sedikit bukti yang dia miliki, jadi dia dilema antara memberitahu Arsen atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad-Boy (Complete)
Fiksi RemajaBad-boy? bagi banyak orang dia seseorang yang tampan, playboy, dan tak terlalu pintar tentunya. Namun, bagi Arsen cowok pindahan dari Amerika ini sudah banyak dikenal orang. Tak hanya tampan dia juga dikenal akan kepintarannya. Cupu? orang beranggap...