"Untuk semua murid SMA Garuda, silahkan berkumpul di lapangan, pemilik yayasan sudah datang."
Panggilan itu membuat Alana, Lisya, dan Ara segera ke lapangan.
"Eh Al, ada Ariel juga lho," ucap Lisya saat mereka tengah ada di perjalanan menuju lapangan.
"Terus? Gue harus apa kalo ada dia hah," tanya Alana heran.
"Ya seneng kek, kan dia alumni sekolah ini," Alana memutar bola mata malas.
Mereka bertiga sampai di lapangan yang sudah ada murid berbaris sesuai kelas masing-masing.
"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh," salam kepala yayasan ialah Seraz.
"Waalaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh," salam murid dan guru lainnya.
"Disini saya ingin mengumumkan perwakilan olimpiade yang akan dilaksanakan lusa," ucap Seraz.
"Perwakilannya Alana dari kelas 11 MIPA 1 dengan partner baru tahun ini Arsen dari kelas 11 MIPA 1."
Prok ... prok ... prok ...
Riuh tepuk tangan menggema di area lapangan, mereka senang karena Arsen sang bad boy diikutkan di olimpiade tahun ini.
"Saya harap Arsen sebagai partner baru Alana di tahun ini akan membanggakan sekolah seperti di tahun-tahun sebelumnya," ucap Seraz tersenyum.
"Saya akhiri wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh."
Seraz kembali menuju ruangan khusus yang telah disediakan di SMA Garuda.
"Waalaikumsalam warrahamtullahi wabarakatuh."
Murid-murid lainnya kembali ke kelas masing-masing.
Alana dkk masih di lapangan menunggu sepi, tidak terlalu suka ramai.
"Alana," panggil Bu Dila.
"Iya Bu," Alana berbalik karena dipanggil oleh Bu Dila.
"Kamu ke ruangan Pak Seraz sekarang, beliau ingin bertemu kamu," pinta Bu Dila.
Alana mengernyit heran mengapa Papa Ariel ingin bertemu dengannya.
"Baik Bu," Bu Dila kembali ke ruang guru.
"Kalian duluan aja," pinta Alana.
"Emang ada apa Om Seraz kok mau ketemu lo?" tanya Lisya.
"Gak tau, makanya gue ke sana," jawab Alana.
"Ya udah Al, kita duluan," pamit Ara dan Lisya.
"Oke," Alana menuju ruangan khusus pemilik yayasan.
Tok ... tok ... tok ...
Pintu ruangan tersebut sedikit terbuka, Alana hanya was-was mengapa Om Seraz memanggilnya.
Seseorang membuka pintu ialah Ariel dengan wajah tersenyum.
"Masuk Al," pinta Ariel.
Alana memasuki sebuah ruangan yang mewah, membuat ia kagum.
"Permisi Om, ada apa ya?" tanya Alana.
"Duduk dulu Al," pinta Seraz.
Alana mengangguk kemudian duduk di salah satu sofa.
"Saya mau tanya sama kamu," ucap Seraz memulai obrolan.
"Ariel ajak Mama kamu ke dalam sebentar," pinta Seraz.
"Iya Pa," jawab Ariel.
"Ayok Ma," Ira dan Ariel masuk ke dalam ruangan lain.
"Emang ada apa sih Riel? Kok Papa kayak serius gitu," tanya Ira bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad-Boy (Complete)
Novela JuvenilBad-boy? bagi banyak orang dia seseorang yang tampan, playboy, dan tak terlalu pintar tentunya. Namun, bagi Arsen cowok pindahan dari Amerika ini sudah banyak dikenal orang. Tak hanya tampan dia juga dikenal akan kepintarannya. Cupu? orang beranggap...