Alana bersiap hari ini, karena sekolah akan segera libur ia ingin membuat hari-hari terakhir nya di kelas sebelas menjadi menyenangkan.
"Semangat Al," Alana turun ke bawah dan sudah ada orang tuanya serta Ariel di meja makan.
"Pagi," sapa Alana.
"Pagi Al," sapa Seraz dan Ira bersamaan.
"Pagi Dek," sapa Ariel.
Alana tersenyum dan duduk di samping Ariel, kemudian memulai sarapannya.
10 menit kemudian.
Sarapan pagi ini telah selesai, Alana yang bersiap berangkat dan ingin menyalami orang tuanya.
"Al, kamu diantar sopir ya, Papa udah siapin khusus untuk kamu sopir nya," ucap Seraz dengan nada bahagianya.
"Iya Pa, kalo gitu aku berangkat ya, assalamualaikum," Alana menyalami orang tuanya dan pamit ke Ariel pula.
Alana keluar dari rumahnya, dan sudah disambut seorang sopir yang tersenyum.
"Silahkan Nona Alexa," ucapnya sembari membuka pintu mobil yang cukup mewah bagi Alana.
"Boleh aku tau gak, nama Bapak siapa?" tanya Alana sebelum masuk mobil.
"Saya Pak Yudi," jawabnya.
"Oh oke," balas Alana tersenyum kemudian masuk mobil.
20 menit kemudian.
Mobil Alana telah sampai di parkiran pribadi sekolah, membuatnya lega karena sudah beberapa hari tak masuk sekolah.
"Pak, nanti saya kabari kalo pulang," pinta Alana.
"Siap Nona."
Alana turun dan mulai berjalan menuju arah kelas, hingga banyak tatapan kagum untuknya.
Gak nyangka sih kalo dia ternyata anak pemilik sekolah.
Udah cantik baik lagi.
Mau dong jadi temennya.
Alana hanya menunduk dan tersenyum tipis, jujur setelah beredarnya berita ia anak dari keluarga Arnatha membuat dirinya banyak dikenal orang.
Namun, bagi Alana ia hanya tersenyum menanggapinya tak ingin bersifat sombong karena itu bukanlah sifat dari Alana.
Alana ingin bersyukur dan terus bersyukur karena sudah dipertemukan oleh keluarganya.
"Hai Alexa," sapa Lisya.
"Hai," balas Alana.
"Gue mau tanya dong," ucap Lisya saat Alana sudah duduk.
"Lo kenapa nolak perjodohan sama Arsen?" tanya Lisya dengan nada pelan.
Alana langsung gugup saat ditanya, membuat Lisya yang masih penasaran terus menatap Alana.
"Al," panggil Lisya lagi.
"Eh iya, gue nolak karena belum siap," jawab Alana.
"Belum siap? Bukannya nikah Al, tapi tunangan dulu," ucap Lisya heran.
"Gue tau, cuma gue masih ingin fokus sekolah Sya, dan kayaknya gue gak enak sama Ricky kejadian kemarin," jelas Alana.
"Lo suka sama Ricky?" tanya Lisya terkejut dengan nada agak keras membuat seisi kelas mendengarnya termasuk Arsen.
Gue terlambat, batin Arsen.
"JADI ALANA SUKA SAMA RICKY!" heboh Ara kemudian menuju meja Alana dan Lisya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad-Boy (Complete)
Ficção AdolescenteBad-boy? bagi banyak orang dia seseorang yang tampan, playboy, dan tak terlalu pintar tentunya. Namun, bagi Arsen cowok pindahan dari Amerika ini sudah banyak dikenal orang. Tak hanya tampan dia juga dikenal akan kepintarannya. Cupu? orang beranggap...