Penjelasan.

9.9K 492 40
                                        

Alana tengah bersiap-siap menuju sekolah, ia keluar kamar dan tiba-tiba.

Deg.

Arsen? batin Alana melihat Arsen yang tengah berbincang-bincang dengan Papa nya.

"Alana," panggil Papa nya.

"Iya Pa," sapa Alana balik kemudian menghampiri Papa nya.

"Ini ada Arsen, dia mau ajak kamu berangkat bareng," ucap Papa nya.

"Iya Pa, Alana ambil roti sebentar," pinta Alana menaruh roti di bekalnya.

"Gak sarapan?" Alana menggeleng.

"Di sekolah aja Pa, Mama kemana?" tanya Alana.

"Mama ada urusan di luar," jawab Papa nya.

"Pa, Alana berangkat ya, assalamualaikum," Alana menyalami Papa nya begitu juga Arsen.

"Waalaikumsalam, Arsen jaga anak Om," Arsen tersenyum mengangguk.

"Siap Om," Arsen ikut menyalami Papa Alana, kemudian mengikuti Alana dari belakang.

Saat Alana melihat sudah tidak ada Papa nya, ia menatap tajam Arsen.

"Ngapain jemput gue?!" tanya Alana kesal.

"Gue mau menepati janji Al, kemarin lo kemana?" tanya Arsen balik.

"Serah gue dong," jawab Alana dengan wajah cemberut, membuat Arsen gemas saja.

"Maafin Arsen ini ya," ucap Arsen menunduk.

Alana yang melihatnya hanya menahan ketawa, tingkah lucu Arsen membuatnya gemas.

"Maaf?" tanya Alana pura-pura tidak tahu.

"Ya, karena kemarin gue debat sama Ricky, jadinya lo naik ojek," jawab Arsen.

"Ketua geng bisa lemah lembut ya ternyata," sindir Alana dengan kedua tangannya di telungkup kan di dada.

"Kalo cewek mah Arsen bakal lemah lembut, kan dia butuh perhatian," ucap Arsen tersenyum manis, membuat Alana merona.

"Iya gue maafin kok, asal lo jangan berantem sama Ricky!" pinta Alana.

"Yes ..." Arsen girang setengah mati.

"Berangkat yuk!" ajak Arsen.

"Ayok!" ucap Alana tersenyum.

*

Alana tengah berjalan sendiri di area basket, entah mengapa ada sesuatu yang membuat Alana bahagia saat melihat bola basket di tengah lapangan.

Alana berjalan di area lapangan menuju tempat bola tersebut, Alana memandangi dan mengambil salah satu bola itu.

Hap.

Alana melempar bola ke ring dan tepat sasaran, ia terus melakukan dari tadi.

Prok ... prok ... prok ...

Seseorang bertepuk tangan di belakang Alana, Alana sendiri merasa aneh dan berbalik.

"Ngapain?" tanya Alana.

"Ngelihatin kamu lah," ucap Arsen tersenyum.

"Oh," Alana melempar bola basket itu ke tempatnya.

"Sebentar deh, ngapain lo manggil gue pakai kamu?" tanya Alana yang baru menyadari.

"Biar akrab," jawab Arsen.

"Dasar cowok!" gumam Alana.

Alana berniat pergi sebelum para fans Arsen melihatnya.

Bad-Boy (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang