Saat Alana masuk ke rumah, ia disambut Mama nya tersenyum sinis.
"Mending kamu sama dia daripada Arsen," ujar Dewi.
Alana menghembuskan nafas kasar, ia bingung dengan jalan pikir Mama nya.
"Ma, Alana gak mau bahas cowok!" balas Alana.
"Mama mau kamu sama laki-laki kaya, bukan miskin!"
"Tapi Alana mau menentukan hidup Alana! Kalau Mama terus-terusan menekan Alana, jujur aku gak kuat tinggal di sini," jelas Alana emosi.
"Berani kamu sama saya! Kamu tahu, kalau aja saya gak menyelamatkan kamu dari kecelakaan itu pasti kamu udah mati!" ucap Dewi.
Dewi sengaja bicara begitu, agar Alana juga tak akan mengingat masa lalu nya.
"Kecelakaan? Jadi, Alana kecelakaan waktu itu?" tanya Alana.
"Iya lah! Dan sekarang kamu harus balas budi, dengan memberi saya banyak uang," Alana membelalakkan matanya kaget.
"Kita baru kehilangan Papa, dan Mama suruh Alana kerja? Ma, Alana juga punya kehidupan yang harus aku penuhi, bukan cari uang!"
Plak.
"Jangan bantah!" Dewi melangkah masuk, membuat Alana merasakan perih di pipi nya.
Gue harus pergi! Gue gak mau tertekan! batin Alana.
"Kasihan Alana," ucap Ara.
Yap, sejak tadi Arsen dkk dan Lisya bersama Ara masih mengikuti Alana sampai ke rumah.
"Gue cowok bodoh! Harusnya gue bantu dia," ucap Arsen frustasi.
"Udah Sen, kita kan gak bisa bantu Alana lebih, semoga aja Alana gak kenapa-napa," balas Alex menenangkan Arsen.
"Alana ditampar Lex, masa dia setiap hari mendapat perlakuan gitu ... tapi Alana hebat, dia gak pernah ceritain itu semua ke orang lain, cukup dia rasakan sendiri," jelas Arsen sendu.
"Di balik wajah cantiknya, dia menyimpan sejuta kesedihan yang gak orang lain tahu," lanjut Arsen.
"Seenggaknya kita udah tahu watak Mama nya Alana, dan bisa aja sekarang kita laporin dia ke polisi," ucap Arya.
"Gimana caranya?" Arya menunjukkan sebuah video, saat Mama Alana menampar anaknya.
"Good job bro," ucap Angga bangga.
"Arya gitu lho," sombongnya.
Sedangkan Lisya dan Ara masih memikirkan tentang Alana.
"Sya, kalo gue jadi Alana pasti gak kuat," ucap Ara ingin menangis.
"Iya sih."
Sesaat setelah Alana masuk ke rumah, ia keluar lagi untuk pergi ke suatu tempat.
"Alana keluar lagi, dia kemana?" tanya Ara heran.
"Kita ikutin aja, lo kirim pesan ke Arsen," pinta Lisya.
Alana berencana untuk pergi ke rumah Ariel, ia ingin memberikan barang Alexa.
15 menit kemudian.
Alana telah sampai di depan rumah Ariel, ia berjalan pelan menuju pintu.
Semoga ini terbaik, batin Alana.
Tok ... tok ... tok ...
Seseorang yang tak lain Ira membuka pintu rumah.
"Assalamualaikum Tante," Alana menyalami Ira.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad-Boy (Complete)
Teen FictionBad-boy? bagi banyak orang dia seseorang yang tampan, playboy, dan tak terlalu pintar tentunya. Namun, bagi Arsen cowok pindahan dari Amerika ini sudah banyak dikenal orang. Tak hanya tampan dia juga dikenal akan kepintarannya. Cupu? orang beranggap...