Brum ... brum ... brum ...
Arsen dan Ariel sedang berada di markas BLACK.
"Lo yakin yang mulai geng ini?" tanya Ariel.
"Gue juga ragu, tapi Alana sebelumnya ke sini," jawab Arsen.
"Kita masuk aja," pinta Ariel.
Arsen dan Ariel mendekat ke gerbang geng BLACK, hingga beberapa ada yang mencegahnya.
"Kita bukan mau ajak ribut, kita mau ketemu sama pimpinan kalian," ucap Ariel.
"Bos di dalam, tunggu sebentar," balasnya.
Tak berselang lama Ken keluar, diiringi dua anggotanya.
"Ketua dari dua geng, ada apa?" tanya Ken.
"Dimana Alana?" tanya Arsen to the poin.
"Alana? Gue rasa kalian salah tempat, gue sama dia udah gak ada hubungan apa-apa," jawab Ken.
"Dia sebelumnya pernah ke markas ini, pastinya lo tau itu," ucap Arsen emosi menarik ujung jaket Ken.
"Anggota gue yang bertemu dia, dan kenapa harus geng gue yang kena tuduh hah?!" Ken mendorong Arsen, beruntungnya Arsen tak terjatuh.
"Lebih baik kalian cari Alana, daripada cari masalah sama gue," ucap Ken.
"Kalo sampai Alana ada di lo, gue bisa aja bunuh lo!" ancam Ariel.
"Sen, kita cari Alana di tempat lain," pinta Ariel.
*
"Angga, gue udah menemukan pelacakan lokasi nomor ini," ucap Rio.
"Dimana?" tanya Angga.
"Di dekat markas BLACK, dan di sana ada sebuah hutan yang ditengah hutan ada sebuah rumah," jelas Rio.
"Bagus, kita ke sana sekarang," pinta Angga.
"Angga, gue harap Alana ketemu ya," ucap Lisya.
"Pasti, lo hubungi Arsen Sya," balas Angga.
"Arya, Alex, kita ke sana,"
Lisya segera menghubungi Arsen, sedangkan Ara menenangkan Tante Ira yang tak tenang sejak kemarin.
"Pa, apa kita menghubungi polisi aja," pinta Ira.
"Iya Ma, Papa akan hubungi polisi," Seraz segera melapor ke polisi.
"Kenapa ada yang tega melukai Alexa hiks ... hiks ..." ucap Ira dengan tangis pecah.
"Tante sabar ya, aku yakin Alana bakal jaga diri juga."
"Ra, gue ke kamar dulu," pinta Lisya.
Lisya memutuskan berjalan ke kamar, ia sendiri bingung mengapa Ricky melakukannya pada Alana.
Namun, saat ia masuk ada sebuah note kecil tertempel di cermin.
"Note?" Lisya mencoba mengambil.
Jika seseorang hidup dan hanya menjadi kunci masalah, bukankah lebih baik dia tidak ada di dunia.
R.
"Ha?" sesaat Lisya lemas saat ia tau maksud surat itu.
"Jangan sampai Alana kenapa-kenapa," ucap Lisya tak percaya.
"Gue harus telfon Ricky," Lisya mencoba menghubungi Ricky.
Namun, yang ia dapat bahwa ponsel Ricky tidak aktif.
*
"Sementara kita pantau dari jauh rumah itu, Arsen dan Ariel masih perjalanan ke sini," ucap Angga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad-Boy (Complete)
Teen FictionBad-boy? bagi banyak orang dia seseorang yang tampan, playboy, dan tak terlalu pintar tentunya. Namun, bagi Arsen cowok pindahan dari Amerika ini sudah banyak dikenal orang. Tak hanya tampan dia juga dikenal akan kepintarannya. Cupu? orang beranggap...