Alana melihat-lihat buku di perpustakaan, hobi Alana memang ke perpustakaan dari dulu.
Selain dia pintar, Alana tak mau berpuas diri atas hasilnya. Ia semakin menggeluti pendidikannya.
Harapan Alana dari dulu ia bisa bersekolah di universitas luar negri.
"Nah ketemu," girang Alana hingga ia tak sadar menabrak seseorang.
"Aduh!" ringis Alana.
"Sorry," pinta seorang cowok yang Alana tau dia Arsen.
Arsen mencoba membantu Alana berdiri tapi, Alana menolak.
"Gue bisa sendiri," Alana membersihkan rok nya yang kotor terkena lantai.
"Mau kemana?" tanya Arsen pada Alana sembari memegang tangannya, Alana melepaskan genggaman itu.
"Bukan urusan lo!" Alana berlalu pergi.
"Cuek amat," gumam Arsen, kemudian ia mencari buku yang hendak di ingin nya.
*
Alana berjalan santai sambil membawa buku dari perpustakaan.
Bruk ...
Buku Alana terjatuh sesaat ia mengambilnya tapi, ternyata kacamata nya juga ikut terjatuh.
"Ya ampun pakai jatuh lagi!" keluh Alana melihat kacamata itu.
Arsen yang tak sengaja lewat, memandang dari jauh sosok cewek yang tak asing baginya.
"Kayak Alana, tapi masih cantikan dia daripada Alana ... mungkin gue salah lihat," ucap Arsen lalu meninggalkan cewek yang di lihat nya.
"Gimana nih? Pasti Mama marah," Alana mengingat jika ia masih memiliki tabungan cukup.
"Gue pake tabungan itu aja deh daripada, saat mama pulang dia marah ke gue," Alana mengambil buku nya lalu menuju ke kelas.
*
"Alana, itu kacamata lo kayak retak?" tanya Ara saat Alana kembali ke kelas.
"Iya nih, tadi jatuh," Alana merasa sedih.
"Kenapa gak dibuka aja?" tanya Ara.
Alana menggeleng, menjadi nerd adalah suruhan dari mama nya dan tidak boleh ada orang yang tau wajah aslinya.
"E-enggak gue gak bisa lihat," jawab Alana berbohong.
Alana selalu tampil layaknya orang miskin, walau ia merasa jika itu bukan dirinya.
Alana selalu bermimpi jika dia sebenarnya anak dari keluarga berada tapi, mimpi itu seperti hancur saat orangtuanya malah menyuruh menjadi nerd.
"Padahal gue pengen ngelihat lo gak pakai kacamata," jelas Ara.
"Suatu saat nanti juga tau, sekarang kita siapin aja materi matematika," Alana mencoba ganti topik, agar Ara semakin tidak penasaran.
"Alana," sapa Arsen.
"Hm," Alana memang tidak sibuk, jadi hanya bisa menjawab itu.
"Gitu dong sapa balik," jelas Arsen sembari tersenyum.
Kok Arsen malah seneng di sapa balik sama Alana.
Beruntung banget Alana.
Bisikan-bisikan itu Alana terima, sudah biasa jika harus berurusan dengan Arsen.
Arsen duduk di bangku nya, Arya mencoba mengecilkan suaranya.
"Sen, nanti tawuran deket area sekolah, mereka yang ajak," Jelas Arya dengan suara sekecil mungkin, yang hanya bisa di dengar sahabat-sahabatnya saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad-Boy (Complete)
Teen FictionBad-boy? bagi banyak orang dia seseorang yang tampan, playboy, dan tak terlalu pintar tentunya. Namun, bagi Arsen cowok pindahan dari Amerika ini sudah banyak dikenal orang. Tak hanya tampan dia juga dikenal akan kepintarannya. Cupu? orang beranggap...