"Kita sudah tahu siapa Alexa," ucap Ira.
Alana berhenti, dan membuat Ira melanjutkan ucapannya.
"Alexa itu kamu."
Deg.
Alana berbalik, melihat semua yang nampak senang namun Alana sebaliknya.
"Saya Alana Saraswati, bukan berarti saya bukan anak mereka, kalian menyimpulkan kalo saya Alexa," Alana tak terima.
"Al, Dewi mantan Om, dan Om yakin kalo kamu itu Alexa," Alana tak habis pikir dengan jalan pikiran mereka semua.
"Maaf, bukan saya tak percaya, saya telah kehilangan sosok seorang pahlawan hari ini, dan saya mohon jangan bahas Alexa!" Alana segera pergi dari pemakaman.
Seraz merasa Alana butuh waktu, ia tak mungkin gegabah.
"Maaf Om, sikap Alana itu gara-gara Arsen," ucap Arsen bersalah.
"Bukan salah kamu, kita aja yang belum menemukan bukti kuat," balas Seraz tegar.
"Lebih baik, kita semua pulang, mungkin Alana butuh waktu juga."
*
Alana pulang ke rumah, ia juga melihat para warga yang mau mendoakan Papa nya.
Alana berniat menuju kamar, namun sebelumnya Dewi menahannya.
"Jangan dekati keluarga itu lagi!" ancam Dewi.
"Keluarga siapa?" tanya Alana bingung.
"Keluarga Seraz," Alana paham sekarang, namun sedikit bertanya-tanya mengapa Mama nya bersikap begitu.
"Paham?" Alana mengangguk.
Alana masuk ke dalam kamar, merenungkan pikirannya.
"Maksud mereka apa sih? Kenapa berpikir kalau aku Alexa?" tanya Alana bermonolog.
Alana menghampiri meja belajarnya, dan mengambil kotak berisi barang-barang Alexa.
"Kalung dan foto ini harus aku berikan besok," ucap Alana melihatnya.
Alana menyimpan kotak itu di tas sekolahnya, ia lebih baik bersih-bersih dahulu lalu menuju keluar.
*
Alana tetap masuk sekolah, walaupun setelah kabar meninggalnya Papa. Tak membuat Alana putus sekolah.
"Hai Al," sapa Alex.
Alana masih fokus ke tujuannya seolah-olah tak tahu kedatangan Alex.
"Al, gue mau jelasin soal taruhan itu," ucapan Alex membuat Alana berhenti.
"Alex, kalo lo begini disuruh Arsen, buat apa? Bukannya lo juga sama kayak dia!" ucap Alana marah.
"Gue ke sini sendiri, dan gue berniat baik, soal taruhan itu emang dari awal gue yang buat, tapi gue sendiri gak tahu kalo ternyata Arsen lebih memilih lo daripada mobil itu," jelas Alex.
Alana diam, ia mencerna semua perkataan Alex.
"Jadi?"
"Iya Al, sore hari Arsen tiba-tiba ke rumah gue, dia balikin kunci mobil itu."
Alana sekarang tahu, tapi ia belum bisa untuk menerima Arsen kembali.
"Sore hari Arsen ke rumah gue, dan dia minta maaf sama gue, kalo dia balikin kunci itu karena gak mau putus, berarti Arsen emang cowok yang labil!" ucap Alana.
"Gue juga perlu waktu, dan gue belum bisa nerima semua penjelasan lo, gue tahu emang Arsen playboy dan itu masih gue pikir dua kali," lanjut Alana langsung meninggalkan Alex.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad-Boy (Complete)
Fiksi RemajaBad-boy? bagi banyak orang dia seseorang yang tampan, playboy, dan tak terlalu pintar tentunya. Namun, bagi Arsen cowok pindahan dari Amerika ini sudah banyak dikenal orang. Tak hanya tampan dia juga dikenal akan kepintarannya. Cupu? orang beranggap...