Hari ini Arsen tengah berada di markas, ia merencanakan agar Ken tidak lagi merebut markas nya.
"Lex, lo hubungin yang lain deh. Kita kumpul di markas," pinta Arsen pada Alex.
"Siap," Alex langsung mengabari lewat chat.
"Nih, gue bawain makanan," Angga dan Arya yang baru datang karena mereka membeli makanan dahulu.
"Sen, habis ini mereka dateng," ucap Alex yang dibalas acungan jempol.
"Emang ada apaan Sen?" tanya Arya.
"Biasa Ken, gue gak mau dia masih kekeh buat rebut nih markas," jawab Arsen.
Tak lama beberapa anggota SENALEXIS mulai berdatangan, mereka berasal dari sekolah manapun.
"Widi bro," sapa Dhika.
Ricky yang juga datang bersama Ega dan Rio saling menyapa satu sama lain.
"Arsen," panggil Agung yang juga salah satu anggotanya.
"Halo," setelah semuanya berkumpul, Arsen memulai pembicaraan.
"Guys, gue kumpulin kalian semua disini karena Ken yang semakin brutal, dia bisa lakukan cara apapun buat rebut markas kita, gue sih bisa aja beli markas, tapi kita semua dapetin markas ini dengan kerja sama, jadi gue gak bisa lepasin markas ini begitu aja oleh musuh kita," jelas Arsen panjang lebar.
"Terus bos, apa nih yang harus kita lakukan?" tanya Dhika.
"Kita kerja sama buat pertahanin markas ini, gue minta sama kalian semua kalo ada salah satu anggota BLACK ke sini usir dia, dan kalo pun gue lagi gak di markas, kalian juga harus sigap buat lawan musuh," jawab Arsen.
"Satu hal lagi yang perlu gue sampaikan ke lo semua, jangan pernah berkhianat pada SENALEXIS! Jika ada gue gak segan-segan buat dia menyesal seumur hidupnya," ucap Arsen seketika membuat merinding anggotanya.
"Gue gak pernah main-main!" ucap Arsen kembali.
"Paham?!"
"PAHAM BOS," jawabnya serempak.
Setelah acara perkumpulan itu. Mereka semua ada yang masih menetap di markas, dan ada yang sudah pulang.
"Sen, gimana lo sama Alana?" tanya Arya.
"Baik-baik aja," jawab Arsen sembari menghisap rokoknya.
"Mau mobil gak? Hadiah taruhan," tawar Arya.
"Ntar lah tuh mobil, gue masih mau seneng-seneng sama Alana dulu," jawab Arsen.
"Gitu dong, artinya Arsen kita gak berubah, yah, pastinya playboy," ucap Arya bangga.
"Iyalah," Arsen tertawa kecil.
Mereka tertawa oleh candaan-candaan garing Arya dan Alex.
Hingga percakapan tadi, tak disangka didengar oleh seseorang.
Seseorang yang tak lain adalah Ricky mendengarnya, membuatnya tersulut emosi.
"Awas lo!" ancam Ricky kemudian pergi dari markas.
"Udah mau pagi, gue balik," pamit Arsen saat jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi.
"Siap bos," Arsen sendirian saat menuju area parkiran markas nya.
*
Arsen melepas sepatunya agar bisa masuk perlahan di rumahnya.
Lampu yang sudah mati karena sudah malam menuju pagi.
Klik.
Seketika lampu tersebut terang, Arsen berbalik mendapati Ana dan Ian tengah menatapnya tajam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad-Boy (Complete)
Ficção AdolescenteBad-boy? bagi banyak orang dia seseorang yang tampan, playboy, dan tak terlalu pintar tentunya. Namun, bagi Arsen cowok pindahan dari Amerika ini sudah banyak dikenal orang. Tak hanya tampan dia juga dikenal akan kepintarannya. Cupu? orang beranggap...