28• SUDAH JADI PMK

2K 387 88
                                    

Siap tida melihat pic dibawah ini?











Disaat kepala dan badan gak mau nyatu, disitulah aku merasa kesal :))








Jaehyun menangis liat ini






Woiii editin ngapaaa :(((

Woiii editin ngapaaa :(((

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

g.gue yang nangis liatnya




🐋🐋🐋

"kamu kenapa bisa masuk sini? Gak keren tau jadi PMK, udah gitu kerjaannya kadang gak bisa diprediksi lagi. Jam tiga pagi lah ditelepon ada kucing kecebur sumur."

Sambil membenarkan jam tangannya, Jeffian cekikikan mendengar itu. Curahan hati seniornya yang sudah bergelut dibidang PMK selama bertahun-tahuqn sukses memimpin jalannya long shift dini hari itu. Ada beberapa orang yang sedang duduk-duduk disana, ditemani segelas kopi dengan tipe masing-masing.

"gak tau, saya cuma nyari duit buat bayar utang." jawab Jeffian yang tidak sepenuhnya bercanda. "terus kata pacar saya, pemadam itu seksi."

Terdengar tawa memenuhi ruangan tersebut—yang mayoritas diisi oleh orang berusia lebih tua dari Jeffian, bahkan kebanyakan adalah bapak-bapak. Mereka ramah dan mau mengayomi. Saling membantu, juga sangat terbuka terhadap kehadiran anggota baru. Ditempatkan disini beberapa bulan saja Jeffian sudah merasa nyaman sekali. Ia bisa bekerja dengan caranya sendiri.

"jadi mau jadi pemadam karena disuruh pacar kamu?" tanya yang lain.

Jeffian tersenyum lebar, mengakui dengan polos.

"sarjana loh gini-gini, pak. Baru lulus nih, mukanya juga masih gemes."

Dalam hati Jeffian bersumpah, Nia akan tertawa sampai puas kalau tau disini kekasihnya sering digoda oleh senior hanya karena wajah yang katanya seperti anak kecil. Segitu gaya rambut sudah diubah—selalu hair up ala-ala artis Korea, dada sudah dibusung-busungin, duduk juga sudah dikangkangin. Ya, wajar lah, Jeffian sebagai junior yang belum lama bergabung pasti masih dianggap anak bawang disini.

"kenapa gak kerja kantoran aja sih, Jeff? Kamu jurusan apa deh waktu kuliah?"

"manajemen, pak. Ya ini kan kantor, sama aja dong."

"yang duduk didepan komputer itu, enak kan."

"duduk, duduk, tau-tau pinggang saya encok gak ketauan nanti." kekehnya.

"kamu berapa bersaudara, Jeff?"

Belum sempat dijawabnya pertanyaan itu, telepon kantor berdering. Salah satu dari mereka dengan sigap melangkah dan mengangkat panggilan tersebut. Terdengar tanya jawab singkat setelah itu, dibarengi gerakan petugas yang mencatat sesuatu pada buku lalu mengulanginya dengan ucapan sebagai tujuan validasi ulang. Anggota lainnya secara otomatis beranjak dari tempat masing-masing dan bergegas mengenakan perlengkapan diri mereka. Dari sanalah perjuangan Jeffian dimulai.

✔ Aku di-113 // JUNG JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang