"H-hai, Jaehyun."
Kenob pintu dia putar dan kalimat tadi menjadi kalimat sapaan diantara mereka.
Taeyong duduk diatas kasurnya. Tubuh lelaki itu megenakan baju berbeda dari yang semalam dia lihat.
Dia yakini itu adalah baju dari lemarinya yang Doyoung ambil seenak jidat.
Lelaki itu duduk dengan kaki terlipat. Pandangannya semula mengarah keluar jendela, kemudian kini terkunci pada sosok yang baru datang menghampirinya.
Si barista yang dia temui, secara kebetulan menyelamatkan nyawanya.
"Bagaimana keadaanmu?"
Jaehyun hanya berdiri di tengah ruangan, dia hanya berniat melihat Taeyong dari jarak yang cukup aman. Lelaki didepannya itu hanya berbalut kemeja kebesaran miliknya dan celana training—Doyoung memang tidak punya sense of fashion sama sekali—mengatung dikakinya yang kecil.
Dia bisa melihat Taeyong menahan sakit ditubuhnya dengan memaksakan senyum kearahnya.
"Tidurlah. Aku akan tidur di kamar lain. Kalau ada apa-apa, panggil saja"
Mengingat malam kian larut dan lelaki didepannya itu perlu istirahat setelah serangan yang dia hadapi, Jaehyun membalikkan tubuhnya ketika matanya menangkap Taeyong sudah cukup kuat untuk duduk dengan tegak ditengah kasurnya.
Mengingat luka yang Doyoung tampilkan sebelumnya, dia rasa seharusnya lelaki didepannya itu masih terbaring tidak berdaya.
Entah dia harus memuji Taeyong dengan fisik kecilnya yang ternyata begitu kuat atau obat dari Doyoung yang bereaksi cukup cepat menyembuhkan Taeyong.
"Terima kasih—"
Jaehyun menghentikan langkahnya.
Dia menoleh.
Diujung pandangannya, Taeyong dengan senyum kecilnya, kedua mata besar yang berkaca-kaca yang tertutup surai gelapnya, dengan tangan yang dia tumpukan diatas kasur, mengepal dengan kuat untuk menopang tubuhnya.
"Tapi aku harus segera pulang"
Entah mengapa raut wajahnya tiba-tiba diliputi ketakutan. Sinar matanya yang lemah dan tubuhnya yang bergetar menghentikan Jaehyun untuk sesaat.
Kontradiksi antara kata yang dia ucapkan dengan reaksi tubuhnya.
"Besok pagi akan kuantar pulang"
"Aku bisa sendiri—"
"Taeyong." satu kata yang menghentak Taeyong, ketika barista itu menghafal namanya dan menyebutnya dengan nada rendah nan dingin, "Selamat istirahat"
Taeyong membeku.
Dia melihat Jaehyun keluar dari kamar yang kini tengah dia tempati.
Dia terkejut, tentu saja, ketika mendapati dirinya terbaring dengan rasa sakit yang luar biasa disekujur tubuhnya. Terbangun dengan melihat beberapa sosok laki-laki mengerubungi tubuhnya, yang setelahnya dia kenal sebagai Doyoung, Renjun, dan Jaemin.
Mereka menjelaskan apa yang terjadi; tentang Jaehyun yang membawa tubuhnya dalam keadaan pingsan, kemudian mereka melakukan operasi kecil-kecilan dan memintanya untuk tenang karena mereka memegang lisensi dokter legal, menggantikan bajunya dengan baju Jaehyun yang diambil asal oleh Doyoung di lemari besar si pemilik kamar. Setelahnya, Jaemin dan Renjun membawakannya makan malam untuk membalikan energinya.
Semula ketika dia bangun, tubuhnya tidak senyeri apa yang kini dia rasakan.
Doyoung turut menjelaskan terdapat luka jahit memanjang didadanya; membentuk garis diagonal dari bahu kanan sampai pinggang kiri, yang mana kini tengah terasa begitu perih.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILLOW || JAEYONG
Fanfiction[ANGST] [ROMANCE] [VAMPIRE] [COMPLETE] [ 1. 우리 다시 만나자 Series - Willow Blend ] A simple "I love you", ruined them. started: 05 May 2020 finished: 01 July 2020 Book 1 : Willow [Complete] Book 2 : Verona [On Progress]