[11]

2.8K 372 16
                                    

"YOU BURNT"

Yangyang lari menuju Jaeyun yang baru saja mendarat di The Hall. Bajunya terbakar, tangannya memerah.

Oh jelas saja, dia nekat keluar pada siang hari dan hal ini bukan hal yang baru untuk mereka.

Jaehyun hanya tersenyum dan jalan melewati Yangyang, "Ah, bagaimana Chanyeol? Sudah kamu temui?"

"Ini yang kamu katakan setelah kamu tidak datang ke The Hall selama satu minggu?" Yangyang berdecak, mengekor dibelakang Jaehyun.

"Tentu"

Jaehyun hanya meloloskan kekehan dan bukan hal yang baru bagi Yangyang melihat Jaehyun bersikap seperti itu didepannya. Mereka bilang, Jaehyun hanya tahu apa yang dia inginkan dan apa yang dia mau, dia tidak peduli dengan bagaimana orang lain terhadap perlakuannya.

Jadi, Yangyang tidak kaget jika dia datang ketika butuh diobati Doyoung

ah, dan pertemuan nanti malam.

Rapat mengerikan sepanjang sejarah hidupnya. Tentu, Yangyang sudah bisa membayangkan separah apa kerjaanya setelah ini.

Seperti yang Yangyang tebak, Jaehyun akan menuju ruangan Renjun. Maka, dia tinggalkan lelaki itu begitu saja, tidak berminat mengganggu wakilnya.

Jaehyun mengetuk ruangan Renjun, sebelum membuka pintu lelaki kecil itu. Dia bisa melihat rekannya tengah duduk dibalik meja, dengan kacamata bertengger dihidungnya dan tatapannya yang begitu serius menuju layar komputer.

"Kurasa, memang sebaiknya kamu menjadi dokter"

Renjun menoleh kerah Jaehyun yang tidak jauh dari mejanya.

Lelaki itu memamerkan lukanya, yang kemudian membuat Renjun menghela nafasnya.

Bisakah mereka tahu bahwa mereka tidak bisa kena sinar matahari langsung dan perlu menghindari luka bakar agar waktunya untuk riset tidak terbuang dengan mengobati vampire bodoh keras kepala seperti wakilnya ini?

Ralat tentang bodoh, Jaehyun hanya keras kepala.

Renjun berdiri dari tempatnya, meraih kotak P3K disisi ruangan.

"Aku tidak akan punya waktu untuk menyembuhkanmu nanti"

"Hm, tapi kamu terlihat cocok dengan jubah doktermu"

"Ya ya, terima kasih" Renjun memutar matanya, kemudian dia terkekeh, "Hyung, kamu dari mana?"

"Rumah sakit" Jaehyun mengekspos lukanya, mengarahkannya pada Renjun yang tengah mengernyit kearahnya, "Dokter disana tidak ada yang sebaik dirimu. Bahkan mereka tidak segan memarahiku"

"Itu pasti karena kamu menyebalkan"

"Aku hanya menerobos masuk ruang dokter magang dan tidur di kasurnya" gumam Jaehyun, dengan membiarkan tangannya tengah diobati oleh Renjun. Dimana, detik selanjutnya dia menerima sentilan di keningnya yang cukup keras.

"Jika itu aku maka aku tidak segan membawamu ke ruang operasi dan mengambil ginjalmu"

"Kamu akan kehilangan lisensimu kalau begitu"

"Maksudku—"

"Iya iya tahu"

Entah mengapa sejak hari itu, Taeyong mengganggunya.

Tentang Taeyong yang melupakannya ketika si kafe.

Tentang Taeyong yang dia selamatkan dan bawa ke The Hall padahal dia tahu bahwa lelaki itu adalah manusia; makhluk yang mereka larang untuk masuk ke The Hall.

WILLOW || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang