[37]

1.2K 189 44
                                    

[should i warn you that this chapter would includes some 18+ content? well, here's the warning]






















Taeyong duduk di sofa besar di rumah Jaehyun, dengan segelas air dingin untuk mendinginkan kepalanya digenggaman tangannya.

Jaehyun membuntuti Taeyong. Melihat punggung Taeyong yang mulai rileks dari sebelumnya.

Dia merasa ragu, mungkin, ada baiknya dia tinggalkan dahulu Taeyong setelah menyuapi lelaki itu beberapa fakta yang- mengejutkan.

Entah apa yang sedang berada di kepala Taeyong, namun Jaehyun yakini lelaki itu sedang mati-matian mengembalikan kewarasannya.

Vampire— vampire bukan sosok bersahabat di kehidupan manusia. Vampire hanya tokoh mitos yang sering manusia bicarakan; mereka membicarakan kaumnya tanpa tahu bahwa mereka hidup berdampingan satu sama lain.

"Jaehyun"

Dia diam, mengurungkan langkahnya menuju dapur untuk mengambil air minum karena sebenarnya dia juga butuh cairan pengganti setelah melawan ketakutan terbesar ke—uh?— yang telah dia lakukan.

Jaehyun menoleh, kearah Taeyong yang hanya menatap dalam-dalam minumannya.

"Apa itu The Hall?"

Jaehyun mengernyit.

Sepertinya dia belum sempat cerita tentang vampire sejauh itu—

"Aku dengar dari Jaemin"

Oh.

Jaehyun rasa, itu adalah tanda bahwa Taeyong mulai menyiapkan dirinya untuk mengetahui hal-hal yang berada diluar logikanya.

"Kamu mau aku menjawab dari sini atau di sana bersamamu"

ucapannya menarik perhatian Taeyong, yang mana membuat lelaki itu menyipitkan mata kearahnya dan menunjuk sofa tunggal di sisi ruangan.

Jaehyun menuruti permintaan Taeyong. Duduk di sofa yang berbeda dengan Taeyong, dengan tubuh mereka yang saling berhadapan satu sama lain.

"The Hall adalah rumah klanku. Markas? Bisa dibilang begitu"

"Klan?"

Jaehyun mengangguk, "Ada dua klan vampire di Korea. Vampire di negara lain punya sejarah dan peraturan mereka masing-masing"

Taeyong mulai bisa merasakan kepalanya memanas. Untungnya, dia hanya mendengar angka dua sebagai jumlah klan mereka, tidak perlu susah-susah menghapal nama-nama mereka.

"Klan putih, klanku, bermarkas di The Hall. Klan hitam, klan.. Johnny, bermarkas di Dark House. Saat kamu kerja bersama Johnny, itu bukan JoHa Corp, kamu berada di Dark House"

"Johnny—"

"Johnny, Ten, semua yang kamu temui di Dark House adalah vampire. Termasuk objek penelitianmu, yang kemudian berubah jadi Feral itu"

Kepala Taeyong pening seketika.

"Aku bisa menjelaskannya kapan-kapan—"

"Tidak, lanjutkan" Taeyong menenggak minumnya, mengalahkan rasa pusingnya dengan rasa ingin tahunya.

Bagaimanapun juga semuanya terdengar begitu fiksi di telinganya.

"Feral.. simpelnya, Vampire gagal. Ada beberapa cara mengubah Vampire jadi Feral; ketika manusia yang diubah menjadi Vampire tidak punya kemampuan yang cukup, ketika Vampire tidak punya klan dan tidak punya proteksi yang cukup untuk darahnya, ketika ada zat yang tidak seimbang masuk ke tubuh Vampire dan mengganggu darah serta seluruh metabolisme tubuh Vampire"

WILLOW || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang