WILLOW || JAEYONG

[41]

"Like what you've said, this is no longer about vampire, but this also about human too.

Maybe, you'll gonna say you do this for Jaehyun, but you will know the deal is not only about you and your lover, but it's about human's whole existence.

If you want your kind to be safe, then be on our side, Taeyong"

"Thank you for the note, Ten"

———

"If you want all of your plan works, listen to me carefully, Hyung.

We never mean to harm Human, as all as our visions are about making the best living for each being, we harm no one, so please, listen to me and let's help each other"

———

Jaehyun meraung, merasakan sakit menyiksanya bertubi-tubi.

Merasakan luka ditubuhnya yang berhamburan di tiap inci tubuhnya, serta merasa telah dikhianati seseorang yang sangat—sangat—dia kasihi.

Taeyong.

Benarkah dia—

"Terima kasih sudah memudahkanku untuk mengambil serumnya, Jaehyun" Johnny didepannya, tersungkur dengan darah mengalir deras di beberapa sisi tubuhnya, namun tetap menyempatkan diri untuk melempae seringai kearahnya dengan congkak, tertawa seakan kemenangan sudah ada ditangannya.

Yuta telah tidak sadarkan diri dibelakangnya, Feral menggrogoti tubuh Yuta sampai Jeno perlu turun untuk melibas habis tubuh para Feral yang kini membuat tubuh Yuta sama sekali tidak berdaya.

Semuanya membuat dia murka.

Melihat klan nya luluh lantah, terbaring lemas di setiap inci ruangan, bahkan telungkup berdampingan dengan tubuh klan hitam yang juga tidak bernyawa.

The Hall terlihat begitu hancur dan dia tidak bisa melakukan banyak hal selain mereka yang menjaga pintu Serum mampu mengalahkan pasukan Dark House yang sedang menyerang.

Bersamaan dengan Feral yang setengahnya telah mereka habisi.

Jaehyun hanya mampu merasakan tubuhnya sakit sampai mati rasa, merasakan emosinya meluap tidak karuan.

Terlebih- mengetahui suasana kian runyam karena dia dengan sadar telah memilih pilihan yang tidak seharusnya dia lakukan; membawa Taeyong ke The Hall.

"Apa yang telah kamu katakan pada Taeyong?" Jaehyun tidak akan percaya bahwa kaumnya, tim inti klannya, menyaksikan dengan jelas bagaimana dia dikhianati Taeyong, di rumahnya sendiri.

"Hanya beberapa fakta yang harus dia tahu" Johnny terkekeh, dengan darah meleleh disisi bibirnya"Kita berdua tahu dia orang hebat, sayangnya, dia akan terus setia padaku"

Jaehyun melayangkan tubuhnya, menjatuhkan tinjunya pada Johnny dengan sisa tenaga yang dia miliki.

Johnny tersungkur, memilih untuk tidak membalas Jaehyun yang kini tengah diambil alih oleh ego dan amarahnya.

Sampai dia rasa Jaehyun benar-benar membuat dia tidak berdaya, dengan pukulan lelaki itu yang kian membabi buta.

"Hentikan"