[50]

1.3K 161 14
                                    

Dengan jemari yang melingkar di pinggangnya.

Dengan punggungnya yang bersandar pada dada kokoh kekasihnya.

Matanya sayup-sayup terbuka, mengernyit melihat jam yang terletak di jam digital kecil diatas meja.

"Taeyong?"

Tubuhnya tertahan oleh pelukan yang kian erat ditubuhnya, kepala Jaehyun yang kekasihnya itu tenggelamkan di ceruk lehernya membuat dia membeku ditempat.

"Can you- stay?"

Taeyong mengernyit. Apakah Jaehyun hanya sekedar mengigau atau dia benar-benar mengatakannya? Taeyong memastikan dengan memutar tubuhnya untuk menghadap Jaehyun yang terbaring disampingnya dengan mata yang tertutup rapat.

Namun, dia tahu Jaehyun sudah sepenuhnya sadar ketika lelaki itu turut meletakkan tangannya diatas tangan Taeyong, kala Taeyong menyentuh pipi Jaehyun dengan telapak tangannya.

"Aku tidak bisa—"

"Hari ini saja. Yaa?"

Jaehyun tengah memohon, dengan suara paginya yang serak dan parau. Entah apa yang kini—atau sejak semalam—tengah berputar di kepala Jaehyun, lelaki itu terus memandang kearahnya dengan begitu sendu.

"Bukankah kamu juga harus kerja?"

Jaehyun menggelengkan kepalanya, "Aku ingin bersamamu hari ini" jawabnya.

Bagaimana Jaehyun memintanya untuk tetap diam, membuat dia jadi tidak tega meninggalkan Jaehyun di rumah.

Taeyong menghela nafasnya panjang, mengayunkan jempolnya disepanjang pipi Jaehyun.

Maaf Jungwoo—

"What are we gonna do today?"






Jaehyun memutuskan untuk membongkar dapurnya, menilik apa saja yang dia punya di rumah dan Taeyong sibuk meraih apa saja yang matanya tangkap.

Mereka mengambil alat dan bahan masak mereka masing-masing dan Taeyong tidak terkejut mengetahui rumah itu menyediakan segala bumbu yang dia perlukan, dia tidak perlu susah payah mencarinya di mini market terdekat.

"What's your menu, Taeyong"

"Secret" Taeyong membalas dengan cepat, "You'll see"

Jaehyun memamerkan seringai ketika dia lihat Taeyong begitu serius dengan bagiannya. Sesuai saran yang Taeyong tentukan, mereka akan melombakan makanan buatan mereka untuk sarapan. Taeyong rasa, sekarang adalah waktu yang tepat, mengingat mereka punya waktu yang sangat banyak—jauh lebih banyak dari biasanya.

Taeyong menyiapkan alat masaknya diatas kompor, dengan Jaehyun disampingnya yang sibuk memotong sayur-sayuran yang akan dia gunakan.

"Jaehyun, tolong cucikan" Taeyong menyerahkan sayuran miliknya dan tanpa pikir panjang Jaehyun menerimanya, menuju wastafel untuk mencuci milik Taeyong-

Sampai dia tersadar, "Aku kan disini sebagai rivalmu?"

"Ck, kamu yang lebih dekat dengan wastafelnya"

WILLOW || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang