[31]

1.4K 208 49
                                    

Jaehyun tidak bisa percaya dengan apa yang tengah terjadi didepannya kini, sebenarnya.

Ketika dikepalanya mengejar Taeyong adalah hal utama yang dia lakukan, meninggalkan Renjun, Jaemin, dan Jeno di pesta begitu saja, dia tidak tahu bahwa dengan itu dia mendengar tuturan Taeyong yang begitu menyakitkan-

namun, begitu membahagiakan diwaktu yang sama.

Dia sudah mengabarkan tiga kawannya, untuk menghabiskan malam yang tersisa dan pulang lebih dulu karena kemungkinan dia akan bermalam.

Oh, tentu saja.

Dia tidak akan meninggalkan Taeyong sendirian lagi setelah apa yang terjadi.

Taeyong masih terlihat sangat bingung. Tubuh lelaki itu terbaring diatas kasur, dengan mata memandang kosong ke depan. Tubuhnya memiring dengan tangan diselipkan dibawah pipinya.

Jaehyun, membaringkan dirinya disamping Taeyong, menghadapkan tubuhnya sempurna dihadapan lelaki bersurai gelap itu.

Dia menggerakan jemarinya, bergerak menelusuri rambut Taeyong yang tebal, membuat lelaki itu menutup matanya sesaat, menikmati gerakan tangannya.

"Kamu tidak apa-apa?"

Taeyong, menganggukkan kepalanya.

"Kurasa, ini bukan pertama kalinya mereka begini" bisik Jaehyun, membuat mata Taeyong terbuka.

"Aku tahu"

Dan membuat Jaehyun mengernyit.

"Terus? Kenapa kamu tetap bersama dia?"

Taeyong mengedikkan bahunya, "Aku tahu Johnny tidak.. mencintaiku, aku juga tidak terkejut kalau Ten dan Johnny— tapi aku tidak nyangka bahwa Johnny benar-benar selingkuh dibelakangku"

"Kamu seharusnya meninggalkan dia"

Taeyong tidak membalas ucapan Jaehyun, dia hanya menghela nafasnya.

Memikirkan kembali mengapa dia bertahan ketika dia sebenarnya sadar bahwa dia dan Johnny tidak memiliki perasaan untuk satu sama lain dengan begitu tulus, yang mereka lakukan hanya sekedar formalitas sebagai pasangan.

Semua yang dia lakukan hanya memenuhi ambisinya dan obsesinya atas rasa sukanya terhadap Johnny.

Memastikan dirinya tidak gila karena jatuh hati secepat itu pada Jaehyun.

Dia hanya bisa meringis, merasa bahwa dirinya begitu naif.

"Mereka bahkan .. gitu .. dikamarmu, waktu kamu lagi ngadain pesta di apartemenmu"

Gantian Taeyong yang kini mengernyitkan keningnya, "Kamu tahu dari mana kalau aku pernah mengadakan pesta di apartemenku?"

Semula Jaehyun memiringkan tubuhnya, menopang kepalanya untuk menatap Taeyong dengan jelas. Kini, dia baringkan kepalanya dan mencoba memutar badannya.

Namun, Taeyong menahan tubuhnya.

"Jaehyun-"

"Uh, iya. Jadi" dia berdeham, dengan tubuh terbaring dan menolak melihat Taeyong yang tengah menyorot wajahnya, "Aku, mencarimu. Karena, seperti yang sebelumnya aku bilang, aku merindukan, kan, jadi-"

WILLOW || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang