[38]

1.3K 164 32
                                    

Messages

Johnny Suh
Taeyong.

Johnny Suh
Sudah satu minggu dan kamu belum datang kerja. Kamu dimana? :(

Johnny Suh
Kamu tidak lupa kalau kita masih terikat kontrak kerja kan, Taeyong?
























"Pagii~"

Jaehyun menyapanya, dengan segelas kopi ditangannya. Taeyong hanya melempar senyuman dan melangkahkan kakinya lebih dalam menuju dapur.

"Kamu tidak membangunkanku?"

"Tidurmu nyenyak sekali"

Taeyong terkekeh, dengan tangannya meraih roti tawar yang terletak diatas rak makan Jaehyun.

"Kubuatkan latte panas" Jaehyun menunjukkan secangkir minuman diatas meja makan, sebelum kemudian lelaki itu melingkarkan tangannya yang bebas dipinggang Taeyong dan membawa Taeyong dalam satu dekapan erat, mengecup pelipis Taeyong dengan penuh kasih sayang.

"Terima kasih" Taeyong melirik kearah Jaehyun, mengecup pipi Jaehyun yang kini tengah memamerkan lesung pipinya; hal yang selalu ingin dia lakukan dan akhirnya dia bisa mewujudkannya pagi ini.

Jaehyun melepas dekapannya pada Taeyong untuk membiarkan lelaki itu bergerak bebas dan membuat sarapannya sendiri.

Dia mengiyakan ketika Taeyong menawarkan untuk membuatkannya sarapan, kemudian menunggu Taeyong menyelesaikan bagiannya seraya menyeruput sedikit kopi yang baru saja dia buat.

Sesekali matanya melirik ke Taeyong; karena pada dasarnya keberadaan Taeyong sangat sulit untuk dia abaikan. Memerhatikan bagaimana tangan Taeyong dengan cepat melapisi roti dengan butter, menggoreng sosis dan daging asap, serta telur mata sapi yang sempurna, diletakan dengan rapi diatas piring.

Taeyong berjalan kearahnya ketika bagiannya sudah selesai, meletakkan bagian Jaehyun didepan hadapan lelaki itu, sebelum kemudian duduk dengan bagian untuk dia sendiri.

"Kamu- tidak apa-apa?"

Taeyong mengangkat kepalanya dan dihadapnya, Jaehyun tengah menatapnya dengan khawatir.

"Aku tidak apa-apa"

"Tapi- jalanmu" Jaehyun berdeham, "Bisakah kamu ambil libur sehari? Untuk istirahat?"

Jaehyun ternyata memerhatikan cara dia jalan. Tanpa Taeyong ketahui, bahwa sejak Taeyong memasuki dapur, hal pertama yang Jaehyun sadari adalah kaki Taeyong yang sedikit- uh, tidak pincang, namun jelas Taeyong berjalan dengan tidak nyaman.

"Aku baik-baik saja, nanti juga ilang sendiri" Taeyong mengunyah makanannya, mencoba mengubah pandangan khawatir Jaehyun padanya dengan memekarkah senyum, "I'll take care of that later"

"Make sure you really.. treat .. them"

Taeyong terkekeh, "Iyaa, tanpa kamu bilang juga aku pasti melakukannya" ucapnya, seraya menghabiskan sarapannya.

Jaehyun memajukan tubuhnya, mendekatkan kepalanya pada Taeyong, sementara Taeyong tidak memerdulikan hal aneh yang tengah lelaki itu lakukan.

"Am I too.. rough?"

Sampai akhirnya Jaehyun berbisik kearahnya dan membuatnya tersedak—sampai hampir mati.

Dia menepuk dadanya kencang, memaksa makanan yang masuk ke saluran pernafasannya untuk kembali ke kerongkongan dan menelan makanannya dengan benar.

WILLOW || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang