[33]

1.3K 182 36
                                    

Dia membuka pintu kamar Jaehyun, dimana lelaki itu masih tertidur lelap di kasurnya, dengan tubuh tertutup bed cover tebal berwarna putih.

Kamar Jaehyun persis seperti yang terakhir kali dia lihat, tidak ada yang berubah, oh kecuali tumpukan kertas yang berada di salah satu rak Jaehyun yang kini terlihat jauh lebih tebal dari sebelumnya.

Taeyong duduk di sisi kasur Jaehyun, masih merasa bahwa ini hanyalah mimpi terindah dalam hidupnya.

Tangannya berlari menuju rambut Jaehyun, menyisikan surai gelap yang menutup wajah Jaehyun.

"Jaehyun~ bangun"

Jaehyun tidak bergeming.

Tentu, sesuai dugaannya, Jaehyun sangat sibuk dengan kerjaannya. Mengingatkannya sekilas dengan Johnny—dan sedikit membuat dia takut, bagaimana bahwa Jaehyun sebenarnya tidak benar-benar sibuk dan lembur hanyalah alasan untuk.. yah, kau tahu, begitulah, tapi Taeyong mengusir pikiran itu jauh-jauh dari benaknya dan memutuskan untuk mempercayai Jaehyun, sebagaimana yang seharusnya dia lakukan.

Taeyong menempatkan dirinya disisi Jaehyun, dimana terdapat tempat yang cukup untuk tubuhnya berbaring.

Kasur Jaehyun besar dan tubuh Jaehyun tentu tidak mungkin bisa menutupi semua bagian kasur sekaligus.

Dia menopang dagunya dengan kedua tangannya, dengan siku yang menusuk kasur dan tubuh telungkup, menyaksikan Jaehyun yang begitu damai dalam mimpinya.

Memerhatikan segala aspek yang Jaehyun suguhkan untuknya, ketampanannya—termasuk bulu mata panjangnya, kulit pucat mulusnya, bibir merah muda segarnya yang selalu mencetak senyum sempurna, serta hidungnya yang terpahat rapi yang kini tengah menghembuskan nafas teratur.

Taeyong tersenyum, tanpa dia sadari.

Ah, dia tidak pernah kepikiran untuk punya perasaan sebesar ini untuk Jaehyun setelah lelaki menyebalkan itu mengganggunya, kemudian menarik ulurnya, menyadarkannya bahwa dia jatuh hati pada Jaehyun karena lelaki itu melemparkan hal-hal yang dia benci.

"Suka dengan yang kamu lihat, Taeyong?" bibir Jaehyun bergerak dan membuat dia terkejut.

Jaehyun mengerjapkan matanya, terkekeh melihat Taeyong yang kini hanya terdiam di tempatnya, dengan pipinya yang memerah sempurna.

"Pagi, Taeyong" sapa Jaehyun dengan suara seraknya, mengundang senyum Taeyong yang merekah di bibir lelaki itu.

"Pagi, Jaehyun"

Jaehyun menarik Taeyong, meminta lelaki itu terbaring menghadap kearahnya, sementara dia melingkarkan tangannya di pinggang Taeyong, melesakkan kepalanya di perpotongan leher Taeyong.

"Um? Kamu sudah mandi?"

Suara Jaehyun menggema dilehernya dan membuat dia terkekeh karena geli. Taeyong mendorong Jaehyun, namun lelaki itu semakin mengeratkan pelukannya dan semakin menenggelamkan dirinya ceruk leher Taeyong, menggosok hidungnya di leher lembut Taeyong, menyesap aroma sabun yang menempel sempurna disetiap inci kulit Taeyong.

"Jawaab~"

"Geli, Jaehyun!"

Taeyong menaikan bahunya, menyempitkan akses untuk Jaehyun melesakkan kepalanya kembali ke ceruk lehernya.

WILLOW || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang