Kejadian itu, satu minggu yang lalu dan dia masih memikirkan kejadian itu setiap kali kepalanya kosong.
Beberapa detail yang mulai dia lupakan.
Tapi, dia tidak pernah lupa bagaimana wajah terkejut Jaehyun saat itu. Matanya yang gelap, menyorotnya begitu dalam. Kulitnya dingin, pucat. Bibirnya merah muda dan pudar.
Apakah dia anemia?
O-oh, jangan lupakan ketika lelaki itu menghimpitnya dengan raut sangat kemudian mundur menjauhinya dengan raut bingung.
Taeyong menggelengkan kepalanya pelan. Seharusnya dia berhenti memikirkan kejadian itu dan fokus pada apa yang kini tengah berada ditangannya.
Memberikan dosis obat yang tepat pada pasien melalui selang infus.
Dia membereskan alatnya, setelah sementara dia melihat wajah si pasien yang tengah menutup mata dengan damai.
Bukankah seharusnya dia juga merasakan hal yang sama pasca kulit dadanya terbelah dua?
Bagaimana rasanya terlelap begitu damai?
Apa yang dia lihat dibalik kelopak matanya?
Bagaimana—
"Lee, kamu dicari Dokter Seo"
Taeyong menolehkan kepalanya. Teman magangnya, Han Jisung, berdiri di ambang pintu dengan chart tabel dipelukannya, kemudian pergi begitu saja setelah melihat respon anggukannya.
Dia langsung membereskan peralatannya dan meninggalkan si pasien. Sudah begitu banyak pasien yang dia bantu, beberapa diantara mereka bahkan kini menjadi temannya.
Rasanya, menyenangkan.
Walaupun dia selalu merasa sendirian, namun hidup terbaiknya adalah ketika dia di rumah sakit, bertemu dengan teman-temannya, seniornya, pasien-pasiennya. Rasa hampa dalam dirinya sembuh ketika melihat ucap syukur wali pasien karena operasi berjalan lancar, atau sekedar melihat mereka tertawa setelah kondisi pasien membaik.
Walaupu tidak jarang rasa hampa kembali membunuhnya tiap kali dokter maupun pasien kalah dalam medan perang mereka; pasca dari ruang operasi, atau penyakit yang menggerogoti tubuh mereka.
Dokter Seo berdiri didepannya dengan jas putih serta stetoskop melingkar dilehernya.
"Kamu mencariku?"
Dokter Seo yang semula sedang membaca beberapa lembar data pasien, menoleh kearahnya seraya mengernyitkan keningnya.
"M-maaf, maksudku— apakah, Anda—"
"Iya, aku mencarimu"
Kemudian menghadapkan tubuhnya kearah Taeyong yang berdiri tepat beberapa langkah darinya.
Dengan tangan yang dia sandarkan di meja untuk menopang dirinya dan matanya yang lurus menatap Taeyong, dia terlihat serius dan tidak serius diwaltu bersamaan.
"Aku butuh kamu jadi asistenku untuk operasi tiga puluh menit lagi. Bersiaplah"
"Boleh kuminta data pasiennya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
WILLOW || JAEYONG
Fanfiction[ANGST] [ROMANCE] [VAMPIRE] [COMPLETE] [ 1. 우리 다시 만나자 Series - Willow Blend ] A simple "I love you", ruined them. started: 05 May 2020 finished: 01 July 2020 Book 1 : Willow [Complete] Book 2 : Verona [On Progress]