[6]

4.3K 485 13
                                    

"Kamu langsung memberikannya pulang tanpa menghapus ingatannya?"

"Serum itu masih dalam perbaikan"

Jaehyun duduk di meja kerjanya saat Sicheng telah kembali dari mengantar Taeyong.

"He's cute, by the way"

Jaehyun terkekeh, "Kenapa? Kamu menyukainya?" dengan tangannya yang masih membuka lembar demi lembar buku besar ditangannya.

"Aku lebih suka ketuamu"

"Pasti kamu menyesal menjadi partnerku setelah melihat ketuaku"

"Hm, bisa kubilang begitu"

Jaehyun meloloskan tawanya.

Sementara Sicheng hanya membalas dengan kekehan kecil. Lelaki itu duduk didepan meja kerja Jaehyun dan matanya melirik kertas-kertas berserakan diatas sana.

"Kamu yakin tidak ada lagi yang kamu butuhkan dariku?"

"Hm-m, tidak ada"

"Tapi, ini sudah—"

"Akan kuhubungi kamu kalau aku butuh itu, Sicheng"

"Yasudah, terserah padamu. Nanti malam kamu akan tetap ke kafe?"

"Uh, entahlah kerjaanku cukup banyak"

Jaehyun meregangkan otot-otot yang memeluk tubuh bagian atasnya.

"Apa yang akan kamu lakukan jika anak itu tidak menuruti apa yang kamu minta?" Melihat Jaehyun yang sibuk dengan kegiatannya, entah mengapa dia mengucapkan kata yang kian membebani pikiran temannya itu.

Jaehyun meloloskan helaan nafasnya, kala Sicheng melanjutkan kalimatnya, "Kamu benar-benar akan membunuhnya? Setelah menyelamatkannya?"

Jaehyun tahu, Sicheng hanya khawatir dan lelaki itu tidak pandai menahan dan menyembunyikannya.

Satu-satunya cara untuk membuat lelaki itu lebih rileks adalah meresponnya.

"Entahlah, Sicheng. Sementara Renjun dan Hendery sedang berkutat dengan perbaikan serum, kurasa aku tidak punya pilihan lain"

Teman-temannya yang lain sibuk dengan projek utama mereka yang kini mulai lebih berat dibandingkan sebelumnya, mengingat hasil rapat terakhir membuat Renjun dan Hendery hanya mampu menerima dengan pasrah kala dia dan Yuta memutuskan untuk memberikan mereka berdua kerjaan tambahan.

Tentu, tidak bijak baginya untuk meminta Renjun mempercepat perbaikan serum penghilang ingatan.

Tentu, dia tidak ingin merusak mood Renjun dan malah mengakibatkan lelaki itu menerkamnya dengan sadis.

Ingat ketika salah satu orang berhasil membuat dia emosi sampai dia hilang kendali dan nyaris membunuh orang yang menaikan tensinya. Jadi, bagi Jaehyun sangatlah tidak bijak untuk cari mati dengan Renjun. Tubuh kecil itu bisa saja terbang melayang dan memutus lehernya seketika.

Bukan ide yang bagus, sama sekali tidak bagus.

"Hm. Buatlah pilihan lain yang bisa kamu lakukan karena sepertinya anak itu akan membuka mulutnya lebar-lebar tanpa pikir dua kali"

Sicheng memberikan peringatan untuk Jaehyun agar lelaki itu tidak terlalu santai setelah melepaskan manusia dari cagar vampire.

Mengingat tingkah Taeyong tadi pagi, lelaki itu dimarahi karen—sepertinya—terlalu banyak ngeles untuk menghindari kewajibannya, maka bukan hal yang mengejutkan apabila tiba-tiba dia membocorkan dirinya baru saja dirawat dirumah besar dan membocorkan bahwa The Hall telah menerima manusia masuk kedalam istananya.

WILLOW || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang