Part II : It All Started Here

2.2K 299 8
                                    

"Dokter Lee! Ke ruang operasi!"

"Eh?! Iya!"

Dia meninggalkan minumannya begitu saja saat Ibu Kim memanggilnya dan memintanya untuk segera ke ruang operasi tanpa informasi lanjutan setelahnya.

Dia menghadap ke Ibu Kim, namun wanita itu langsung menarik tubuhnya untuk segera bersiap masuk ke ruang operasi.

"Dokter Kim pingsan dan Dokter Seo butuh pengganti asisten dokter"

Taeyong membulatkan matanya, "J-jungwoo?"

"Entah apa yang salah dengannya hari ini. Jadi, sekarang langsung bantu Dokter Seo"

"Baik, Ibu Kim"

Dia langsung menginjak pembuka pintu operasi setelah dia mencuci tangannya dan memastikan dirinya siap untuk melakukan operasi.

"Gastritis" Johnny menyapanya, dengan menjabarkan keadaan pasien karena dia tahu Taeyong tidak sempat membaca data pasien.

Beresiko, memang, namun dia rasa itu lebih baik daripada kehilangan asisten dokter disampingnya.

Sebenarnya, menurut Taeyong, Johnny bisa saja melakukannya sendirian, mengingat lelaki itu sudah tidak awam melakukan operasi kecil maupun besar. Tangannya sudah ahli dan dia rasa, asisten dokter hanya berguna agar dia tidak bosan dan punya teman bicara.

Namun, sepertinya keadaan cukup serius sehingga Taeyong tidak banyak bicara. Dia mengikuti instruksi yang ada dan memerhatikan secara jeli operasi yang sedang berlangsung. Turut mencari bagian yang harus segera 'diperbaiki' agar pasien bisa membaik.

"Setelah ini, coba cek Jungwoo. Apakah dia punya riwayat takut dengan darah?"

"Kurasa tidak, Dokter Seo. Sejauh pengetahuanku—"

"Kalau begitu tolong cek keadaannya dan jika dia memang punya gangguan, tolong langsung laporkan padaku"

"Baik, Dokter Seo"

Didepannya, tubuh pasien yang terbuka, memamerkan organ bagian dalamnya. Tangan Johnny melesak masuk dengan alat yang dipegang kedua tangannya. Kehadiran Taeyong cukup memangkas waktu operasi mereka sebanyak tiga puluh menit.

Setelah pasien dijahit dengan rapi dan operasi diakhiri, matanya menunggu para perawat untuk membawa tubuh pasien keruangannya, sementara Taeyong terdiam di kursi operasi dengan nafanya yang terengah.

Dia melepas maskernya, membuangnya bersamaan dengan sarung tangannya. Melepas pakaian operasinya dan meletakkannya di tempat baju kotor yang telah disediakan.

"Terima kasih, Taeyong"

Taeyong menoleh, melihat Johnny yang kini berdiri disampingnya.

"Ibu Kim yang memintaku kemari"

"Tetap saja, terima kasih"

Dia tersenyum, melihat Johnny tersenyum kearahnya.

Johnny sering melakukan hal seperti itu—bilang terima kasih setiap kali dia membantu Johnny—namun rasanya kali ini lebih hangat, terutama ketika Johnny memanggil namanya, bukan sebagai Dokter Lee, melainkan, Taeyong.

Mereka sama-sama keluar dari ruang operasi, menuju lobi rumah sakit. Dia tentu harus segera ke ruang UGD karena hari ini adalah jadwal piketnya dan Johnny pasti akan mengecek pasien yang ingin konsultasi dengannya.

WILLOW || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang