---

2.2K 180 77
                                    



[•Recording]



"JAEHYUNN!!"

"Hm?"

"Kuis dadakan. Siap?"

"Hng? Aku baru bangun—"

"Hari apa ini?"

"Hm?"

"5, 4, 3.."

"Uh?"

"2.."

"Minggu?"

"Benar!"

"Ah, Taeyong! Kamu mengganggu tidurku."

"Ck, bangun. Kita harus jalan-jalan sebelum matahari terbit."

"Taeyong- ini masih jam 3"

"Kamu kira aku tidak bisa baca jam, huh? Ayo cepat! Kita bisa tidur nanti pagi, kamu tidak ada rapat dadakan di kantor kan? Aku juga sudah izin cuti hari ini. Ayo ayo ayo!!"

"Kamu merekam wajahku dari tadi?"

"Hm-m"

"Ahhh jangan."

"Kenapa? Haha. Kamu tetap tampan, tenang saja, aku pintar mencari sudut terbaik dari wajahmu"

"Memang sudut sebelah mana yang paling bagus dari wajahku?"

"Semuanya!"

Taeyong tertawa, kemudian naik keatas kasur, membiarkan Jaehyun mendekap pinggang ramping kekasihnya.

"Benarkah?"

Taeyong mengangguk, menampilkan senyum diwajahnya.

Jaehyun membenamkan wajah ngantuknya di dada Taeyong, "Tapi aku masih ngantuk."

"Kamu tidur jam berapa?"

"Dua jam yang lalu."

"Nanti kita tidur lagi. Ayo ayo!"

"Memangnya kamu mau ngapain pagi-pagi begini?"

Jaehyun mengangkat wajahnya, mengernyit melihat Taeyong beserta kamera ditangan, menyorot kearah wajahnya dengan begitu seksama.

"Kencan."










Taeyong selalu bilang dia ingin pergi kencan. Jaehyun memang belum sempat mengabulkan permintaan Taeyong, dia terlalu sibuk dengan masalah kantor dan The Hall yang semakin terganggu dengan Dark House, rumah klan hitam itu tidak kunjung menarik pengumuman peluncuran serumnya.

WILLOW || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang